Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2025, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik, Hari Minggu Biasa XXVII, Penyejuk Hati, sabda Allah, Oase Katolik, Renungan Pagi, Sabda Tuhan, Mirifica News, Renungan MIrifica, Renungan Komsos KWI, Renungan Mirifica, Bacaan, Mazmur Tanggapan, dan Renungan Harian Katolik Jumat 17 Oktober 2025, Paus Leo IV
Ilustrasi

Hari Jumat, Pekan Biasa XXVIII
Pw. St. Ignatius dari Antiokhia – Uskup & Martir
Warna Liturgi: Merah


Bacaan I: Roma 4:1-8

Abraham percaya kepada Allah, dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara, apakah yang akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur kita? Sebab jika Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia mendapat alasan untuk bermegah, tetapi bukan di hadapan Allah. Sebab apa kata Kitab Suci? “Abraham percaya kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”

Kalau ada orang bekerja, upahnya diperhitungkan bukan sebagai hadiah, melainkan sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Demikian juga Daud memuji bahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:

“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, dan dosa-dosanya ditutupi. berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 32:1-2.5.11; R:7

Engkaulah persembunyian bagiku. Engkau melindungi aku sehingga aku selamat dan bergembira.

  • Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, yang dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
  • Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata “Aku akan menghadap Tuhan. Dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
  • Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hari orang-orang benar, bersorak-gembiralah, hari orang-orang jujur!

Bait Pengantar Injil: Mzm 33:22

Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.

Bacaan Injil: Lukas 12:1-7

Rambut kepalamu terhitung semuanya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa, Berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah.

Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan

Yesus mengkritisi cara hidup orang-orang Farisi yang munafik. Mereka hanya berperilaku seolah-olah baik. Hal itu mereka lakukan hanya untuk dilihat oleh orang lain. Namun, sesungguhnya mereka menyembunyikan hal-hal buruk dalam hidup mereka. Meskipun mereka rajin berdoa dan berpenampilan saleh, mereka sesungguhnya bersekutu dengan si jahat.

Yesus mengatakan bahwa orang-orang munafik hanya takut terhadap penilaian dan hukum-hukum hidup duniawi dan mengabaikan perintah-perintah Tuhan. Mereka menyembunyikan kejahatan hanya supaya dinilai baik oleh orang lain. Sebaliknya, murid-murid Yesus yang sejati setia pada kebenaran dan kebaikan meskipun sering menanggung penderitaan. Mereka tidak bergantung pada peniaian orang, tetapi takut dan taat pada hukum hukum Tuhan.

”Janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!”

Allah Yang Maha Baik, berikanlah kami kekuatan untuk bertahan terhadap godaan. Ajarilah kami untuk selalu setia pada jalan-jalan-Mu agar pada akhirnya kami sampai pada sukacita abadi bersama para kudus di surga, amin.

21 Agustus 2025, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin, Renungan Agustus

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2025, Penerbit OBOR