Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 21 November 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 21 November 2020

20 April 2022, Bacaan Injil 20 April 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 20 April 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 20 April 2022, Minggu Paskah , Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Minggu Paskah, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Why 11:4-12

Kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.

Aku, Yohanes, mendengar suatu suara yang berkata, “Lihatlah kedua saksiku ini. Mereka itulah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Jika ada orang yang hendak menyakiti keduanya, keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Jika ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara demikian. Kedua saksi itu mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat. Dimilikinya pula kuasa atas segala air
untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali dihendakinya.

Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksiannya, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku, bahasa dan kaum melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak akan memperbolehkan mayat itu dikubur. Dan para penduduk bumi akan bergembira dan bersukacita atas kedua saksi itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.

Tetapi tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam kedua orang itu, sehingga mereka bangkit. Semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu akan mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka, “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 144:1.2.9-10 R:1a

Terpujilah Tuhan, gunung batuku!

  • Terpujilah Tuhan, gunung batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang.
  • Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung! Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
  • Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!

Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b

Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

Bacaan Injil: Luk 20:27-40

Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.

Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan.
Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menuliskan untuk kita perintah ini: ‘Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan isteri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.’ Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.”

Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.

Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.”

Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Permasalahan yang dibawa oleh orang-orang Saduki kepada Yesus sebenarnya adalah budaya perkawinan Levirat. Tradisi ini mengharuskan seorang janda yang tidak memiliki keturunan untuk menikah lagi dengan ipar (saudara laki-laki dari suaminya). Tradisi ini tampak membela para janda yang lemah dan melindungi janda dari kehancuran total dalam hidupnya, tetapi sebenarnya bermasalah. Misalnya dalam kisah Tamar dan Yehuda (Kej. 38), di mana Tamar tidak memperoleh manfaat apa-apa dari perkawinan Levirat itu. Dia hanya diperalat oleh ipar dan mertua laki-lakinya. Masalah lain yang muncul soal kebangkitan sebagaimana diangkat oleh orang-orang Saduki. Persoalan ini menjadi alasan dan tertawaan bagi kelompok Saduki untuk menentang paham kebangkitan dari orang mati.

Yesus menegaskan kepada orang-orang Saduki dan juga kepada kita bahwa Allah yang kita imani adalah Allah orang hidup. “…Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” Bagi kita, orang-orang yang mengimani Yesus, Allah yang kita imani adalah Allah yang Yesus wartakan, yaitu Allah Yang Hidup. Dalam Dia ada kehidupan dan asal dan tujuan hidup kita.

Allah Bapa Yang Mahabaik. Engkaulah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, dan Allah semua orang hidup. Sinarilah hati dan budi kami sehingga kami sungguh-sungguh mengimani Engkau sebagai Allah Yang Hidup. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ziarah Batin Cover

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu XXXIII