Beranda DOA BREVIR 20 Februari│Sabtu Pekan Prapaskah I│Ibadat Sore 1│ St. Nemesius; St. Eleuterius │

20 Februari│Sabtu Pekan Prapaskah I│Ibadat Sore 1│ St. Nemesius; St. Eleuterius │

PEMBUKAAN

P: Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.

U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

MADAH

Yesus Engkau menganjurkan

Supaya kami bertahan

Dalam pantang dan puasa

Agar slamat sejahtera.

Dampingilah para umat

Yang kini ingin bertobat

Ampunilah dosa kami

Yang sungguh kami sesali.

Bersihkanlah hati kami

Di masa prapaska ini

Agar pantas merayakan

Hari kebangkitan Tuhan.

Ya Tritunggal mahasuci

Trimalah pujian kami

Yang kami lambungkan ini

Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.

PENDARASAN MAZMUR

Antifon

Ya Tuhan, terimalah kami, yang dengan rendah hati menyesali dosa, dan sudilah kiranya menerima persembahan kami ini.

Mazmur 140 (141), 1-9

Ya Tuhan, aku berseru kepadaMu, datanglah segera kepadaku,*

dengarkanlah suaraku, sebab aku berseru kepadaMu.

Semoga doaku membubung ke hadapanMu bagaikan dupa,*

semoga tangan yang kutadahkan Kauterima bagaikan kurban petang.

Awasilah mulutku, ya Tuhan,*

dan jagalah pintu bibirku.

Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan,*

jangan sampai aku berbuat jahat bersama orang berdosa.

Selamanya takkan aku makan semeja dengan orang jahat,*

tak pernah aku menikmati kelezatan mereka.

Biarlah Allah yang adil memukul aku,*

biarlah yang maharahim menyiksa aku.

Selamanya takkan minyak wangi melumasi rambutku untuk berpesta pora,*

tak mungkin! Sebab selamanya doaku menentang kejahatan mereka.

Biarlah pemimpin mereka jatuh ke cengkeraman Allah yang hidup,*

biarlah mereka merasakan betapa manislah keputusanNya!

Seperti orang yang dicacah belah dalam neraka,*

demikianpun aku hancur lebur di moncong maut.

Tetapi kepadaMulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku,*

kepadaMulah aku mengungsi, lindungilah hidupku.

Lindungilah aku terhadap jerat yang mereka pasang,*

dan terhadap perangkap orang berdosa.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon

Ya Tuhan, terimalah kami, yang dengan rendah hati menyesali dosa, dan sudilah kiranya menerima persembahan kami ini.

Antifon

Apabila kamu berseru, niscaya Tuhan akan menjawab. Kalau kamu memanggilNya, Ia akan menyahut: Aku hadir di sini.

Mazmur 141 (142)

Dengan suara lantang aku berseru kepada Tuhan,*

dengan suara lantang aku mohon kepada Tuhan.

Aku mencurahkan keluh kesahku di hadapanNya,*

aku membentangkan sengsaraku kepadaNya.

“Bila nyawaku melenyap dari padaku,*

Engkaulah yang mengetahui jalannya ke maut.

Sepanjang jalan yang harus kutempuh,*

para musuhku memasang jerat.

Tengoklah dan saksikan sendiri,*

tak seorangpun mau mengenal aku.

Tak mungkin aku meloloskan diri,*

tak seorangpun menghiraukan daku.

Aku berseru kepadaMu, ya Tuhan,+

Engkaulah pelindungku,*

milik pusakaku dalam hidup abadi.

Perhatikanlah seruanku,*

sebab aku teramat hina.

Lepaskanlah aku dari musuh yang mengejar aku,*

karena mereka terlalu kuat bagiku.

Keluarkanlah aku dari penjara maut,*

agar aku memuji namaMu!

Semoga rombongan para suci melingkungi aku,*

sebab Engkau menyelamatkan daku.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon

Apabila kamu berseru, niscaya Tuhan akan menjawab. Kalau kamu memanggilNya, Ia akan menyahut: Aku hadir di sini.

Antifon

Kristus sudah mati karena dosa kita, yang tak bersalah bagi orang-orang yang bersalah, untuk menghantar kita kepada Allah. Kristus telah menderita kematian di dunia ini, tetapi Allah sudah menghidupkanNya di dalam Roh.

Flp 2,6-11

Meskipun berwujud Allah,+

Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh,*

pada kemuliaanNya yang setara dengan Allah.

Ia telah menghampakan diri,+

dengan mengambil keadaan hamba,*

dan menjadi sama dengan manusia.

Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan merendahkan diri,+

karena taat sampai mati,*

sampai mati di salib.

Sebab itu Allah telah meninggikan Dia,+

dan menganugerahkan kepadaNya,*

nama yang melebihi segala nama.

Agar dalam nama Yesus,+

bertekuklah setiap lutut,*

di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.

Agar setiap lidah mengakui,+

untuk kemuliaan Allah Bapa,*

Tuhanlah Yesus Kristus.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon

Kristus sudah mati karena dosa kita, yang tak bersalah bagi orang-orang yang bersalah, untuk menghantar kita kepada Allah. Kristus telah menderita kematian di dunia ini, tetapi Allah sudah menghidupkanNya di dalam Roh.

BACAAN SINGKAT

(2Kor 6,1-4a)

Kami mendesak saudara: janganlah sia-siakan kurnia yang telah saudara peroleh dari Allah. Dalam Kitab suci Allah bersabda:

“Pada masa yang tepat engkau akan Kudengarkan; pada hari keselamatan engkau akan Kutolong”. Camkan, saudara-saudara, sekaranglah saat yang tepat itu, dan sekarang juga hari keselamatan itu! Kami tidak memberi sandungan kepada siapapun juga, agar pelayanan kami jangan sampai dicela. Sebaliknya, dalam segala hal kami bertindak sebagai pelayan Allah.

LAGU SINGKAT

P: Dengarkanlah aku, ya Tuhan,* Kasihanilah aku.

U: Dengarkanlah aku, ya Tuhan,* Kasihanilah aku.

P: Sembuhkanlah aku, sebab aku berdosa di hadapanMu.

U: Kasihanilah aku.

P: Kemuliaan kepada Bapa Putera dan Roh Kudus.

U: Dengarkanlah aku, ya Tuhan,* Kasihanilah aku.

Antifon Kidung

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

KIDUNG MARIA

(Luk 1,46-5)

Aku mengagungkan Tuhan,*

hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.

Sebab Ia memperhatikan daku,*

hambaNya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut: yang bahagia,*

oleh sekalian bangsa.

Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa,*

kuduslah namaNya.

Kasih sayangNya turun-temurun,*

kepada orang yang takwa.

Perkasalah perbuatan tanganNya,*

dicerai-beraikanNya orang yang angkuh hatinya

Orang yang berkuasa diturunkanNya dari takhta,*

yang hina-dina diangkatnya.

Orang lapar dikenyangkanNya dengan kebaikan,*

orang kaya diusirNya pergi dengan tangan kosong

Menurut janjiNya kepada leluhur kita,*

Allah telah menolong Israel, hambaNya.

Demi kasih sayangNya kepada Abraham serta keturunannya,*

untuk selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon Kidung

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

DOA PERMOHONAN

Marilah kita memuliakan Tuhan kita Yesus Kristus, yang menjadi guru, teladan dan saudara kita. KepadaNya kita mohon:

U: Hidupkanlah umatMu, ya Tuhan.

P: Ya Kristus, dalam segala-galanya Engkau serupa dengan kami, kecuali dalam hal dosa, semoga kami bergembira dengan yang bergembira, dan menangis dengan yang menangis,* agar cinta kasih kami semakin bertambah setiap hari.

U: Hidupkanlah umatMu, ya Tuhan.

P: Perkenankanlah kami mengabdi Engkau yang lapar dalam orang yang lapar,* dan melayani Engkau yang haus dalam orang yang haus.

U: Hidupkanlah umatMu, ya Tuhan.

P: Engkau membangkitkan Lazarus dari kematian,* semoga orang yang mati karena dosa, Kauhidupkan kembali karena iman dan tobat.

U: Hidupkanlah umatMu, ya Tuhan.

P: Semoga banyak orang mengikuti jejakMu dengan lebih teguh dan lebih sempurna,* berkat teladan santa perawan Maria dan para kudusMu.

U: Hidupkanlah umatMu, ya Tuhan.

P: Semoga orang yang telah meninggal, bangkit kembali dalam kemuliaanMu,* serta menikmati cinta kasihMu untuk selamanya.

U: Hidupkanlah umatMu, ya Tuhan.

DOA PENUTUP

Allah yang kekal dan kuasa, perhatikanlah kelemahan kami dan bantulah kami dengan kekuatan rahmatMu.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP

P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal.

U: Amin.

=======

Sumber: Buku Ibadat Harian Ofisi Menurut Ritus Roma Diterbitkan Oleh PWI-Liturgi, 1995, Penerbit Nusa Indah Ende.