Beranda DOA BREVIR 21 September, Senin Masa Biasa XXV – 0 Pekan I – Ibadat...

21 September, Senin Masa Biasa XXV – 0 Pekan I – Ibadat Sore

Ibadat Brevir Sore

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.

MADAH

Allah pencipta semesta
Yang mengatur segalanya
Siang Kauhiasi terang
Malam Kaujadikan tenang.

S’moga istirahat kami
Membuat kuat kembali
Jiwa raga yang tertekan
Oleh beban pekerjaan.

Hari mengayunkan langkah
Malam mendekatlah sudah
Kami menyanyikan lagu
Untuk bersyukur padaMu.

Kabulkanlah doa kami
Ya Bapa yang baik hati
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu. Amin.

Ant.1: Tuhan memperhatikan orang miskin.

Mazmur 10

Pada Tuhan aku berlindung: mengapa Engkau berkata kepadaku,*
“Terbanglah ke gunung bagaikan burung!

Sebab dari tempat yang gelap orang jahat merentangkan busur,+
memasang anak panah pada talinya,*
untuk memanah orang yang tulus hati.

Kalau hilang segala pegangan,*
apa daya orang benar?”

Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus,*
Tuhan bertakhta di surga.

PandanganNya selalu mengamat-amati,*
sorotan mataNya menguji manusia.

Tuhan menguji orang yang benar dan yang jahat,*
Ia membenci mereka yang mencintai kelaliman.

Dengan api dan belerang dihujaniNya penjahat,*
dihanguskanNya mereka dengan angin panas.

Sebab Tuhan adil, Ia mengasihi keadilan,*
Ia memandang orang benar.

Ant.1: Tuhan memperhatikan orang miskin.

Ant.2: Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Mazmur 14

Tuhan, siapa boleh menumpang di kemahMu,*
siapa boleh tinggal di gunungMu yang suci?

Yaitu orang yang hidup tanpa cela dan berlaku jujur,+
yang berkata benar dalam hatinya,*
dan tidak memfitnah dengan lidahnya.

Yang tidak berbuat jahat terhadap saudaranya,*
tidak mendatangkan nista kepada sesama.

Yang menjauhi orang berdosa,*
dan memberi hormat kepada yang takwa.

Yang berpegang pada sumpah, meskipun rugi,*
tidak meminjamkan uang dengan makan riba.

Yang tak mau memungut uang suap,*
untuk merugikan orang tak bersalah.

Barang siapa berbuat demikian,*
tidak akan goyah selama-lamanya.

Ant.2: Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Ant.3: Allah memilih kita menjadi anakNya dengan perantaraan PuteraNya.

KIDUNG Ef 1,3-10

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,+
yang telah memberkati kita dalam Kristus,*
dengan segala berkat rohani di surga.

Sebab dalam Kristus, Allah telah memilih kita,+
sebelum menciptakan jagat raya,*
supaya kita kudus dan tak bercela di hadapanNya.

Dengan cinta, Allah telah menentukan kita menjadi puteraNya,+
dengan perantaraan Yesus Kristus,*
karena kerelaan kehendakNya.

Supaya terpujilah rahmatNya yang mulia,+
yang dianugerahkanNya kepada kita,*
dalam Putera yang dikasihiNya.

Dalam Kristus, kita telah memperoleh penebusan berkat darahNya,+
yaitu pengampunan atas segala pelanggaran kita,*
menurut kekayaan rahmatNya yang dilimpahkanNya kepada kita.

Dengan segala hikmat dan kebijaksanaan,+
Allah telah menyatakan rencana kehendakNya kepada kita,*
Sekadar kerelaan yang diikhtiarkanNya dalam Kristus sejak dahulu.

Untuk menggenapkan segala jaman,+
yaitu menyatukan segala sesuatu di surga dan di bumi,*
dalam diri Kristus sebagai kepala.

Ant.3: Allah memilih kita menjadi anakNya dengan perantaraan PuteraNya.

BACAAN SINGKAT (Kol 1,9b-11)

Semoga kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Maka hidupmu akan layak di hadapanNya dan berkenan kepadaNya dalam segala hal. Kamu akan menghasilkan buah dalam segala pekerjaan baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan sejati tentang Allah. Kamu akan diperkuat dengan segala kekuatan seturut daya kemuliaan Allah untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar penuh sukacita.

LAGU SINGKAT

P: Sembuhkanlah jiwaku,* Sebab aku telah berdosa. U: Sembuhkanlah. P: Aku berkata: Tuhan, kasihanilah aku. U: Sebab aku telah berdosa. P: Kemuliaan. U: Sembuhkanlah.

Ant. Kidung: Aku mengagungkan Tuhan, sebab Allah memperhatikan daku, hambaNya yang hina ini.

KIDUNG MARIA (Luk 1,46-5)

Aku mengagungkan Tuhan,*
hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.

Sebab Ia memperhatikan daku,*
hambaNya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut: yang bahagia,*
oleh sekalian bangsa.

Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa,*
kuduslah namaNya.

Kasih sayangNya turun-temurun,*
kepada orang yang takwa.

Perkasalah perbuatan tanganNya,*
dicerai-beraikanNya orang yang angkuh hatinya

Orang yang berkuasa diturunkanNya dari takhta,*
yang hina-dina diangkatnya.

Orang lapar dikenyangkanNya dengan kebaikan,*
orang kaya diusirNya pergi dengan tangan kosong

Menurut janjiNya kepada leluhur kita,*
Allah telah menolong Israel, hambaNya.

Demi kasih sayangNya kepada Abraham serta keturunannya,*
untuk selama-lamanya.

Ant. Kidung: Aku mengagungkan Tuhan, sebab Allah memperhatikan daku, hambaNya yang hina ini.

DOA PERMOHONAN

Allah sudah mengikat perjanjian abadi dengan umatNya, dan Ia tidak berhenti berbuat baik terhadap kita. Sebab itu marilah kita berterimakasih kepadaNya, dan penuh kepercayaan berdoa:
U: Peliharalah umatMu, ya Tuhan.
P: Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,* dan berkatilah milik pusakaMu.
P: Satukanlah semua orang kristen,* supaya dunia percaya kepada Kristus yang telah Kauutus.
P: Limpahkanlah rahmatMu kepada kaum kerabat dan sanak saudara kami,* supaya mereka menyerahkan diri kepada Kristus.
P: Tunjukkanlah cinta kasihMu kepada semua orang yang berada dalam sakrat maut,* supaya mereka melihat keselamatanMu.
P: Rahimilah kiranya semua orang mati,* dan satukanlah mereka dengan para kudus yang beristirahat dalam Kristus.

BAPA KAMI

DOA PENUTUP

Ya Tuhan, kami mengagungkan Dikau dalam ibadat sore ini. Engkau telah memperhatikan Maria, hambaMu yang hina dina itu untuk menyelamatkan kami. Maka angkatlah kami juga, supaya menikmati kepenuhan penebusanMu. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup…

PENUTUP
P: Semoga Tuhan memberkati Kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.

Sumber: IBADAT HARIAN  OFISI BARU MENURUT RITUS ROMA DITERBITKAN OLEH PWI-LITURGI, 1995, PENERBIT NUSA INDAH-ENDE.