Beranda KEPEMUDAAN World Youth Day 3 Kisah Unik Perayaan Hari Orang Muda Sedunia 2019 di Panama

3 Kisah Unik Perayaan Hari Orang Muda Sedunia 2019 di Panama

Panama/Foto: worldyouthday.com

HARI-hari ini Panama, negeri di tenggara Amerika Tengah, tengah menjadi pusat perhatian dunia. Di negara yang juga dijuluki sebagai negeri transit karena menjadi titik pertemuan budaya dari seluruh dunia, ratusan ribu Orang Muda Katolik dari berbagai negara di dunia sedang berada di sana. Orang Muda ini datang ke Panama untuk sebuah event yang digagas Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1984. “World Youth Day” atau “Hari Orang Muda Sedunia”. Dan, Panama menjadi tuan rumah penyelenggaraan W.Y.D ke-34 tanggal 23-27 Januari 2019.

Di tengah hembusan angin sukacita dan spirit iman yang dibawa Orang Muda Katolik, kisah unik W.Y.D Panama lahir di sepanjang waktu persiapannya. Juga terdapat kisah epik  W.Y.D Panama.

Paus Fransiskus menyampaikan pesannya untuk Hari Orang Muda Sedunia ke-34/Foto: vatican media

Berikut 3 Kisah unik WYD Panama:

  1. Panama jadi Tuan Ruma WYD

Penunjukkan Ibukota Panama sebagai tuan rumah WYD ke-34 disampaikan Paus Fransiskus pada tanggal 31 Juli 2016. Pengumuman ini terjadi pada hari terakhir perayaan W.Y.D ke-33 di Krakow, Polandia. Pengumuman itu segera disambut gembira oleh Presiden Juan Carlos Varela Rodriquez dan rakyat Panama. Bagi rakyat Panama, dengan dijadikannya Panama sebagai tuan rumah W.Y.D ke-34 artinya mimpi mereka dikunjungi Paus Fransiskus menjadi nyata. Kata Rodriquez, mimpi itu sudah ada sejak 2009 ketika Panama sedang bersiap menyambut perayaan 500 tahun terbentuknya keuskupan pertama di benua Amerika.

  1. WYD Panama, “Jembatan Peradaban” Bangsa dan Budaya

Masih ingat Terusan Panama yang menjadi kebanggaan rakyat Panama? Kisah epik mengenai terusan ini dimulai  sejak tahun 1500-an namun baru dibuka pada 15 Agustus 1914. Pembangunan terusan ini juga diwarnai berbagai bencana seperti malaria, demam kuning, tanah longsor hingga terbatasnya pasokan air. Kini Terusan Panama membantu ratusan ribu penyeberangan kapal dari Amerika Utara ke Amerika Selatan, dari Samudera Atlantik ke Samudra Pasifik. Terusan Panama pun menjadi titik pertemuan budaya dari seluruh dunia.

W.Y.D ke-34 di Panama layak dijadikan juga sebagai “jembatan peradaban” bangsa dan               budaya. Sebagaimana diungkapkan Rodriquez, “Panama akan menjadi negara yang membangun jembatan  antara budaya dan bangsa. Ucapan Rodriquez ini tentu tidak lahir dari sebuah ruang kosong. Nyatanya, sudah sejak dahulu kala Panama telah menjadi jembatan penghubunn  bangsa dan budaya.

Dan W.Y.D dilangsungkan di Panama juga untuk mengokohkan jembatan peradaban itu.  “Saya merasa terhormat bahwa negara kami akan menjadi pusat perhatian dunia selama beberapa hari, memompa pesan harapan, persatuan, solidaritas, dan kepedulian Paus bagi mereka yang membutuhkan,” kata Rodirquez.

  1. Gereja Orang Muda

Wawancara antara John Waters, seorang jurnalis vatican news, dengan uskup Agung Panama,   Ulloa Mendieta, mengungkap sisi-sisi positip yang diharapkan dari terselenggaranya W.Y.D ke-34      di Panama. Ketika itu Uskup Mendieta ditanyai prihal kerinduan apa dari Paus dengan    diselenggarakannya W.Y.D di Panama.

“Dia (Paus) akan menghadirkan Gereja berwajah  muda, gembira, otentik, multi-etnik dengan beragam budaya, dengan iman yang hidup dan berkomitmen untuk memberitakan Injil. Sebuah    Gereja yang tidak akan mengecewakan iman, yang telah ditempatkan Paus di “tanah genting” kecil ini untuk menyelenggarakan acara yang unik dan bersejarah seperti Hari Pemuda Sedunia. Sebuah Gereja yang menegaskan kembali ajaran Paus Fransiskus agar Gereja sanggup keluar dan menjangkau mereka yang berada di pinggiran. Gereja yang berdialog dengan mereka yang “berbeda tetapi tidak jauh,” yang dapat mempertahankan dialog ekumenis dan antar-agama. Gereja yang melayani semua orang dan tidak mengecualikan siapa pun,’ ujar Uskup Medieta, sebagaimana diberitakan vatican news.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari beberapa media, peserta W.Y.D terbanyak di luar negara Panama sendiri berasal dari negara El-Salvador, yakni 7000 orang muda. Kuba mengutus 400 orang muda. Sementara Argentina, negara asal Paus Fransiskus mengirim 2000 orang muda. Jumlah orang muda ini sama dengan yang dikirim Amerika Serikat. Polandia menjadi negara dengan perwakilan orang muda terbanyak dari Eropa, yakni 3.500 orang muda.

Perlu dicatat bahwa  W.Y.D di Panama adalah yang ke-5  diadakan di benua Amerika sejak Paus Yohanes Paulus II menyelenggarakan untuk pertama kali  di Roma pada tahun 1985. Empat W.Y.D lainnya diadakan di Buenos Aires (1987), Denver (1993), Toronto (2002) dan Rio de Janeiro (2013). Selebihnya, kecuali Sydney, yang diadakan pada 2008, W.Y.D diadakan di Eropa.