Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 14 Mei 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 14 Mei 2020

30 Juni 2021, Bacaan Injil 30 Juni 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 30 Juni 2021, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 30 Juni 2021, Minggu Kerahiman Ilahi, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik 30 Juni 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Minggu Pekan Biasa XIII, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: figprayercom

Bacaan Pertama: Kis 1:15-17.20-26

Yang kena undi adalah Matias; dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.

Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, “Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur:
Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.”

Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.
Mereka semua lalu berdoa, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya  siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8 R:8

Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.

  • Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan,
    sekarang dan selama-lamanya.
  • Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan.Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
  • Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi,yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
  • Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan,bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bait Pengantar Injil Yoh 15:16

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Bacaan Injil Yoh 15:9-17

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku,
demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba,
sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan

Panggilan untuk saling mengasihi menjadi sebuah panggilan dasar setiap pengikut Kristus. Mengasihi tentu bukan sekadar romantisme belaka. Mengasihi mengandaikan adanya kesadaran akan nilai pengorbanan. Yesus mengatakan, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (ay. 13). Mengasihi tanpa dorongan untuk mau dan rela berkorban, sesungguhnya hanyalah kamuflase.

Jika mengasihi adalah panggilan setiap orang beriman kristiani, lalu apa saja yang harus dipahami? Pertama, kita harus menyadari bahwa mengasihi adalah sebuah pilihan hidup sebagai tanda iman. Artinya, ukuran kualitas iman dapat dilihat dari apakah kita mampu mengasihi secara konsisten atau tidak. Sebab, mengasihi bukan persoalan terhadap siapa kita berbuat kasih, melainkan persoalan hubungan kita dengan Allah. Jadi sekalipun yang kita dapatkan adalah tanggapan negatif, itu tidak menjadi soal atau halangan bagi kita untuk tetap berbuat kasih. Kedua, kita harus menyadari bahwa terluka adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan untuk mengasihi. Karena itu, orang yang masih sibuk untuk memperjuangkan kehendak dirinya sendiri (egoisme), yang masih memperjuangkan kepentingan dan kenyamanan dirinya sendiri akan sulit sekali untuk sampai pada titik mengasihi. Ketiga, memiliki kesatuan yang intim dengan Allah sebagai sumber kasih sejati. Tak ada orang yang mampu mengasihi secara sempurna jika tak memiliki hubungan yang baik dengan Allah.

Ya Allah semoga perintah-Mu agar kami selalu saling mengasihi mampu kami wujudkan dalam keseharian kami. Sadarkanlah kami agar tidak mudah terjebak dalam egoisme. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-54