Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: 15 September 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: 15 September 2021

06 Juni 2022, Bacaan Injil 06 Juni 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 06 Juni 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 06 Juni 2022, Minggu Hari Raya Pentakosta, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat

Bacaan Pertama: Ibr 5:7-9

Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut. Dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat;
dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 31:2-3a.3b-4.5-6.15-16.20 R:17b

Agunglah karya Tuhan.

  • Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan daku.
  • Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
  • Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.
  • Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, aku berkata “Engkaulah Allahku!” Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah aku dari tangan orang-orang yang mengejarku.
  • Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takwa kepada-Mu, yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu!

Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil: Yoh 19:25-27

Waktu Yesus bergantung di salib, didekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus,
Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya,
“Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.

ATAU BACAAN LAIN: Luk 2:33-35

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas: Ketika Maria dan Yusuf mempersembahkan Anak Yesus di Bait Suci, mereka amat heran mendengar pernyataan Simeon tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan — dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri — supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Bagi seorang ibu, anak adalah segala-galanya. Ia akan selalu menjaga dan rela berkorban apa saja demi kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan anaknya tersebut. Seorang ibu pasti akan amat sedih jika melihat anaknya sakit, gagal, atau hidupnya tidak bahagia. Pada hari ini, kita memperingati Santa Perawan Maria Berdukacita. Maria berdukacita karena harus menyaksikan anaknya yang tunggal, yaitu Yesus,  menderita dan wafat di atas kayu salib. Hati Maria benar-benar hancur dan ia mengalami kedukaan yang amat dalam.

Namun, di balik dukacitanya yang  amat dalam, Maria memiliki ketegaran hati yang luar biasa. Dengan hati yang remuk redam ia tetap mampu menemani Yesus memanggul salib sampai Ia tergantung di salib. Kesedihannya tidak membuat dirinya lemah karena ia memiliki iman yang kuat. Semenjak ia menyatakan kesanggupannya untuk menjadi ibu Yesus, ia selalu patuh dan taat pada Allah, itulah kekuatan Maria.

Mari kita belajar dari Maria. Ia mengajarkan kita bahwa bila suatu saat kita mengalami kesedihan, kita tidak lagi menyalahkan orang lain, berpikiran pendek, atau mencari pelarian yang tidak benar. Kita diajak semakin dekat dan erat bersama Tuhan karena hanya Tuhan-lah sumber penghiburan dan kekuatan kita.

Allah Yang Mahakuasa, semoga kami selalu Engkau kuatkan tatkala kami mengalami kedukaan dan kesedihan yang membuat kami putus asa dan kehilangan harapan. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa XXIV