Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 07 Februari 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 07 Februari 2020

04 Februari 2022, Bacaan Injil 04 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 04 Februari 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 04 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa IV, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama Sir 47:2-11

Dengan segenap hati Daud memuji-muji Tuhan dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta.

Seperti lemak disendirikan untuk korban penghapus dosa, demikianlah Daud dipungut dari orang-orang Israel.
Singa dipermainkan olehnya seolah-olah kambing jantan saja, dan beruang seakan-akan hanyalah anak domba.
Bukankah di masa mudanya ia membunuh seorang raksasa dan mengambil nista dari bangsanya dengan melemparkan batu dari pengumban dan mencampakkan kecongkakan Goliat? Karena berseru kepada Tuhan Yang Mahatinggi, yang memberikan kekuatan kepada tangan kanannya, maka Daud merebahkan orang yang gagah dalam pertempuran, sedangkan tanduk bangsanya ditinggikannya. Itulah sebabnya ia disanjung-sanjung karena “laksaan” dan dipuji-puji oleh karena berkat-berkat dari Tuhan, ketika mahkota yang mulia dipersembahkan kepadanya. Sebab ia membasmi segala musuh di kelilingnya, dan meniadakan orang-orang Filistin, lawannya, serta mematahkan tanduk mereka hingga hari ini. Dalam segala tindakannya Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata sanjungan kepada Yang Kudus, Yang Mahatinggi. Ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta. Di depan mezbah ditaruhnya kecapi, dengan bunyinya ia memperindah lagu dan kidung. Ia memberikan kemeriahan kepada segala perayaan, dan hari-hari raya diaturnya secara sempurna. Maka orang memuji-muji Nama Tuhan yang kudus,
dan mulai pagi-pagi benar suara orang bertalu-talu di tempat kudus-Nya. Tuhan mengampuni segala dosanya
serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Tuhan menjanjikan kerajaan yang lestari, dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel!

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 18:31.47.50.51 R:47b

Mulialah Allah, penyelamatku.

  • Jalan Allah itu sempurna, janji Tuhan adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
  • Tuhan itu hidup! Terpujilah gunung batuku dan mulialah Allah Penyelamatku! Maka aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan; dan aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
  • Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; dan menunjukkan kasih setia
    kepada orang yang diurapi-Nya, yakni Daud dan anak cucunya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil Luk 8:15

Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.

Bacaan Injil Mrk 6:14-29

Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi.

Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya,
karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.

Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya –
mengadakan perjamuan untuk pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, “Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja!
Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu
mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Sabda yang kita baca hari ini tidak ada bedanya dengan situasi kita di mana kita sulit untuk menerima realitas kebenaran untuk diperjuangkan. Sering kali kita malah memelihara khayalan-khayalan sesuai dengan kemauan kita untuk membenarkan diri kita dan kepentingan diri sendiri atau kelompok kita. Maka tidak heran bila orang yang berada di dalam iklim semacam ini paling sulit untuk memuji Allah dan meletakan kehendak-Nya sebagai wujud iman. Allah dibentuk oleh keakuan dan keinginannya sendiri sehingga khayalannya yang berkembang, bukan kehendak Allah dalam kebenaran yang dihadirkan. Herodes merupakan contoh terbaik untuk orang yang egois, gengsian, dan merasa benar sendiri itu. Banyak orang tak bersalah menjadi korbannya.

Bapa Yang Mahabaik, mampukan kami untuk berserah diri pada kehendak-Mu. Amin.

Sumber: renungan: Ziarah Batin 2020, OBOR Indonesia

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 06 Februari2020