Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 07 Juni 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 07 Juni 2019

Sumber: /www.youtube.com

Bacaan Pertama Kis 25:13-21

Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus. Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Feliks pada waktu ia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat seperti yang telah aku duga. Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. Karena aku ragu-ragu bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. Tetapi Paulus naik banding. Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan, dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab;R:19a

Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga.

  • Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
  • Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
  • Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, Agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.

Bait Pengantar Injil Yoh 14:26

Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Bacaan Injil Yoh 21:15-19

Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedihlah hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Yesus berkata kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika masih muda engkau sendiri mengikat pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Tugas dan pelayanan adalah sebuah ungkapan persembahan diri. Saat kita bersedia menyandang status atau identitas tertentu, kita sebetulnya sudah mengikatkan diri dengan tugas dan tanggung jawab tertentu. Misalnya, seorang istri atau suami, guru atau petani, imam atau awam, akan terikat pada tanggung jawab yang melekat pada identitas yang mereka miliki. Dengan demikian, seseorang tidak begitu saja bertindak semena-mena dengan identitas yang dimilikinya. Hal yang sama pun berlaku dengan identitas kita sebagai pengikut Kristus. Kita tidak lagi bertindak atas kemauan sendiri, melainkan berdasarkan kemauan Kristus. Saat kita bersedia diikat oleh-Nya, maka kita seharusnya bersedia pula untuk dituntun oleh-Nya.

Itulah sebabnya Yesus berkata kepada Petrus, “tetapi jika engkau sudah tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak engkau kehendaki” (Yoh. 21:18). Tugas dan tanggung jawab yang muncul dari status atau identitas kita, sering kali bertentangan dengan apa yang kita inginkan dan kehendaki. Namun, bagi mereka yang sungguh-sungguh mencintai identitasnya, pasti akan selalu siap untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab itu. Sungguhkah kita mencintai identitas kita sebagai murid dan pengikut Kristus?

Ya Allah, berilah diriku kemampuan untuk melepaskan egoisme dan berilah aku semangat untuk menyangkal diri demi terwujudnya Kerajaan-Mu di dunia ini. Amin.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia