Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 21 Agustus 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 21 Agustus 2020

09 Februari 2021, Bacaan Injil 09 Februari 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 09 Februari 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 09 Februari 2021, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik 09 Februari 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan eksegetis, Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi : lambstepscom

Bacaan Pertama: Yeh 37:1-14

Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel.

Pada suatu hari kekuasaan Tuhan meliputi aku, dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan daku di tengah-tengah lembah. Lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku berkeliling melihat tulang-tulang itu. Sungguh amat banyaklah tulang-tulang itu berserakan. Semuanya amat kering.

Lalu Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang itu dihidupkan kembali?” Aku menjawab, “Ya Tuhan Allah, Engkaulah yang tahu.” Lalu Ia bersabda kepadaku, “Bernubuatlah tentang tulang-tulang itu dan katakanlah kepadanya, ‘Hai tulang-tulang kering, dengarlah firman Tuhan!’ Beginilah sabda Tuhan Allah kepada tulang-tulang itu, ‘Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kalian hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu. Aku akan menutup kalian dengan kulit dan memberikan kalian nafas hidup, supaya kalian hidup kembali. Dan kalian akan tahu bahwa Akulah Tuhan’.”

Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku. Dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara.
Sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihatlah, ada urat-urat dan daging tumbuh padanya. Kemudian kulit menutupinya. Tetapi mereka belum bernafas.

Maka Tuhan bersabda kepadaku, “Bernubuatlah kepada nafas hidup, bernubuatlah, hai anak manusia! Dan katakanlah kepada nafas hidup itu, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah, hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.”

Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan Tuhan kepadaku. Dan nafas hidup itu memasuki mereka,
sehingga mereka semua hidup kembali. Mereka tegak berdiri, seperti pasukan tentara yang sangat besar.

Kemudian Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, tulang-tulang itu ialah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri berkata, ‘Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan harapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.’ Maka bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah: Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kalian dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa kalian ke tanah Israel. Dan kalian akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kalian dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalam kalian, sehingga kalian hidup kembali dan Aku akan menempatkan kalian di tanahmu. Dan kalian akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakan dan membuatnya’.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 107:2-3.4-5.6-7.8-9 R:1

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal kasih setia-Nya.

  • Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,
    yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.
  • Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu.
  • Maka dalam kesesakannya berseru-serulah mereka kepada Tuhan dan Tuhan melepaskan mereka dari kecemasan. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.
  • Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia; sebab Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.

Bait Pengantar Injil: Mzm 25:5c.5a

S: Alleluya , U: Alleluya

Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Bacaan Injil: Mat 22:34-40

Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.

Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?”

Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Tuhan Yesus menegaskan kepada kita bahwa dasar segala hukum adalah kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Maka bila orang mengusahakan perwujudan kasih itu, sebetulnya hukum tidak diperlukan. Yang namanya hukum, adat dan peraturan itu adalah untuk membantu, sedangkan kasih sendiri harus terus menerus berlaku sepanjang waktu. Kemudian, amat baiklah diperhatikan bahwa bukan hanya rumusan hukumnya yang harus diperhatikan tetapi juga suasana dan praktek yang mendukungnya. Jangan sampai kita ‘mandeg’ (berhenti) pada rumusan tetapi lupa pada inti persoalannya. Memberdayakan kasih dalam hidup rasanya menjadi tuntutan dasar hidup bersama. Maka sangat perlu dan dibutuhkan bagaimana hal itu dilatih dalam keluarga, kelompok basis, dan lingkungan kita.

Bila kita hendak melaksanakan ajaran kasih dalam setiap aturan atau perintah mungkin saja kita merasa tidak mampu melakukannya karena menyadari kelemahan diri kita. Tetapi kalau kita percaya pada Tuhan, niscaya kita akan dikuatkan dan dimampukan oleh Roh-Nya untuk menjalankannya. Maka yang harus menjadi dasar kekuatan kita bukan kehebatan kita melainkan kekuatan yang berasal dari Tuhan Allah. Kesetiaan kita melakukan sembah bakti (doa) adalah prasyarat lain agar kita mampu menjadi saluran kasih Allah kepada sesama.

Ya Tuhan Allah, kami percaya akan kekuatan-Mu yang mendorong dan memampukan kami dalam menjalankan perintah kasih-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ziarah Batin Cover

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu XX