Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 18 Juli 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 18 Juli 2019

25 Juni 2021, Bacaan Injil 25 Juni 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 25 Juni 2021, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 25 Juni 2021, Minggu Kerahiman Ilahi, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik 25 Juni 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Minggu Pekan Biasa XII, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Sumber: Ilustrasi

Bacaan Pertama Kel 3:13-20

Waktu Musa mendengar sabda Tuhan dari tengah semak duri bernyala, berkatalah ia kepada Allah, “Apabila aku menemui orang Israel, dan berkata kepada mereka, ‘Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu’ dan mereka berkata, ‘Siapakah nama-Nya?’ apa yang harus kukatakan kepada mereka?” Sabda Tuhan kepada Musa, “Aku adalah ‘Sang Aku’.” Lalu dilanjutkan, “Katakanlah begini kepada orang Israel, ‘Sang Aku’ telah mengutus aku kepadamu.” Sabda Allah pula kepada Musa, “Katakanlah ini kepada orang Israel, ‘Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu,’ itulah nama-Ku untuk selamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka, ‘Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta bersabda, Aku sudah mengindahkan kalian, dan juga apa yang dilakukan di Mesir terhadapmu. Maka Aku telah bersabda, Aku akan menuntun kalian keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.’ Setelah mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau bersama para tua-tua Israel harus menghadap raja Mesir. Kalian harus berkata kepadanya, ‘Tuhan, Allah orang Ibrani, telah menemui kami. Oleh sebab itu izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah kami.’ Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kalian pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. Maka Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya. sesudah itu raja Mesir akan membiarkan kalian pergi.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 105:1.5.8-9.24-25.26-27;R:8a

Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.

  • Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
  • Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
  • Tuhan membuat umat-Nya sangat subur, dan menjadikannya lebih kuat daripada lawan-lawannya. Diubah-Nya hati mereka untuk membenci umat-Nya, untuk memperdayakan hamba-hamba-Nya.
  • Maka Tuhan mengutus Musa, hamba-Nya, dan Harun yang telah dipilih-Nya; mereka mengerjakan tanda-tanda-Nya di tengah para lawan, dan mukjizat-mukjizat-Nya di tanah Ham.

Bait Pengantar Injil Mat 11:28

Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Bacaan Injil Mat  11:28-30

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Bacaan dari Kitab Keluaran menggambarkan panggilan Musa, penunjukannya sebagai alat Allah dalam menyelamatkan umat-Nya dari penindasan oleh orang Mesir. Tuhan menyelamatkan mereka, bukan hanya dari suatu tempat, tetapi dari keadaan mereka di dalam kehidupan sebagai orang yang terbeban dan diperbudak. Tuhan melihat kesusahan mereka, mendengar tangisan mereka, dan menjawab doa-doa mereka. Dia menyelamatkan mereka dan membebaskan mereka, dan (pada waktunya) membawa mereka ke tanah yang kita sebut suci sampai hari ini. Dan respons terhadap kebebasan adalah sukacita. Dalam Mazmur 105, dikatakan bahwa Dia memimpin umat-Nya dengan sukacita.

Injil hari ini juga berbicara tentang penyelamatan, penyelamatan dari beban. Yesus memberikan kelegaan kepada semua yang lelah dan berbeban berat. Ketika hal-hal menjadi berat, Yesus mengundang kita untuk berpaling kepada-Nya. Dia menjanjikan penyegaran nyata, istirahat nyata bagi jiwa kita.

Yesus mengundang kita untuk melihat semuanya dengan cara yang berbeda. Dia mengajak kita untuk membayangkan bagaimana Dia menarik semua yang kita hadapi-seperti seekor sapi yang menarik gerobak. Dan, dia mengajak kita untuk berbagi kuk dengan-Nya. Kita tidak sendirian, dan beban kita pun jadi “ringan.” Sungguh gambaran yang luar biasa dari relationship apa pun, kemitraan apa pun. “Kamu tidak sendirian dalam bebanmu. Ayo, mari kita lakukan bersama-sama. Mari berbagi perjalanan dalam kegembiraan dan duka bersama.” You never walk alone!

Ya Yesus, berdampingan dengan-Mu bebanku menjadi jauh lebih ringan. Semoga mereka yang menanggung beban berat dan letih lesu sendirian, memperoleh kesegaran kembali dan semakin mendekat dengan-Mu. Amin.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia