Home Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 03 Mei 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 03 Mei 2020

10 Mei 2022, Bacaan Injil 10 Mei 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 10 Mei 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 10 Mei 2022, Minggu Prapaskah IV, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Kis 2:14a.36-41

Allah telah membuat Yesus menjadi Tuhan dan Kristus.

Pada hari Pentakosta bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada orang-orang Yahudi, “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.”

Ketika mereka mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka,
“Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.”

Dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini!”

Orang-orang yang menerima perkataan Petrus itu memberi diri dibaptis, dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6 R:1

Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan.

  • Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan.Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau.
    Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
  • Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
  • Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh melimpah.
  • Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku, seumur hidupku. Aku akan diam dalam rumah Tuhan
    sepanjang masa.

Bacaan Kedua: 1Ptr 2:20b-25

Kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Saudara-saudara terkasih, Jika kamu berbuat baik dan karena itu harus menderita, itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu, dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Ia tidak berbuat dosa, dan tipu muslihat pun tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki. Ketika menderita, Ia tidak mengancam, tetapi menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah disembuhkan. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil Yoh 10:14

Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Bacaan Injil Yoh 10:1-10

Akulah pintu kepada domba-domba.

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok. Tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu, dan domba-domba mendengarkan suaranya; ia memanggil dombanya masing-masing menurut namanya, dan menuntunnya ke luar. Jika semua domba telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka, dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”

Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok,
dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri,
membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Tanda bahwa dua orang atau lebih memiliki relasi adalah ketika mereka saling mengenal. Kualitas relasi dapat dilihat dari seberapa jauh atau seberapa dalam tingkat pengenalan satu sama lain dari antara mereka. Mereka saling mengetahui kehendak dan kebutuhan masing-masing. Tanpa meminta pun mereka akan saling memberi. Jika kita mengatakan bahwa kita memiliki relasi dengan Allah, maka seberapa dalam pengenalan kita terhadap-Nya? Benar bahwa Allah sungguh mengenal kita, namun kita yang kurang mengenal Dia. Apakah karena kita kurang atau bahkan tidak pernah memberikan kesempatan untuk-Nya berbicara kepada kita?

Injil Yohanes mencatat bahwa Yesus menyebut diri sebagai ‘pintu.’ Artinya melalui diri-Nyalah terdapat akses untuk mengenal Bapa. Di dalam diri-Nyalah kita bisa bertemu Bapa. Perjumpaan antara kita dan Bapa terjadi melalui dan dalam Yesus. Dengan demikian hendak dikatakan bahwa hanya melalui Yesuslah kita memperoleh pengenalan yang sungguh mendalam tentang Bapa.

Saat ini kita mengenal begitu banyak agama di dunia ini. Semuanya mengajarkan tentang iman akan Allah, seperti halnya kekristenan. Namun sebagai orang kristen kita patutnya bersyukur sebab relasi kita dengan Yesus membuat kita sungguh-sungguh mengenali Bapa. Allah bukan lagi sesuatu yang misterius dan sulit untuk dikenali. Di dalam Yesus itu kita akhirnya mengenal Allah sebagai kasih; dalam mana Dia mengorbankan diri, mengampuni, menebus, dan menyelamatkan. Dan terdorong oleh pengenalan itulah, maka kita perlu mengungkapkan syukur yang tiada henti dalam bentuk berbuat baik, beribadat, beramal kasih, dll.

Ya Allah, kami bersyukur bahwa di dalam Yesus Kristus kami bisa mengenal Engkau dengan sungguh mendalam. Kami bersyukur atas rahmat yang sungguh luar biasa ini untuk kami umat-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 02 Mei 2020