Home Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 12 Juni 2022

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 12 Juni 2022

20 Oktober 2022, Bacaan Injil 20 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 20 Oktober 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 20 Oktober 2022, Minggu Prapaskah ViI, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Ams 8:22-31

Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum samudera raya ada, aku telah lahir, yakni sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam, aku telah ada, dan lebih dahulu daripada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Tuhan membuat bumi dengan padang-padangnya, atau debu dataran yang pertama. Ketika Ia mempersiapkan langit, aku ada di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras,
aku ada di sana; ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan. Setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;
aku bermain-main di atas muka bumi-Nya, dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 8:4-5.6-7.8-9 R:2a

Ya Tuhan, Allah kami, betapa megah nama-Mu di seluruh bumi.

  • Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
  • Kau ciptakan manusia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu, segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
  • Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bacaan Kedua: Rm 5:1-5

Saudara-saudara terkasih, kita, yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita beroleh jalan masuk karena iman akan kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri, dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: Why 1:8

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Allah yang kini ada, yang dulu ada, dan yang akan tetap ada.

Bacaan Injil: Yoh 16:12-15

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Di masa sulit dan resesi global seperti sekarang ini, ada banyak dari kita yang kehilangan harapan dan jaminan akan masa depan. Pengalaman hidup sehari-hari yang penuh persaingan, permusuhan dan konflik membuat manusia sulit mengharapkan sesuatu yang menjamin rasa aman dalam hidupnya. Secara manusiawi, manusia butuh segala sesuatu yang pasti, yang dapat memberi jaminan akan kelangsungan hidup dan keselamatannya. Untuk itu, banyak produk yang ditawarkan dunia sebagai sebuah jaminan masa depan seperti asuransi jiwa, jaminan kesehatan, kecelakaan, dan lain-lain. Jaminan seperti itu sangat laku di masyarakat.

Hari ini, Yesus memberikan sebuah jaminan abadi kepada kita, ”Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima–Nya dari pada–Ku.” Apakah kita bisa menerima sabda ini sebagai jaminan sabda yang hidup dari Tuhan, yang hanya ada kata ”Ya dan Amin” untuk kita? Yesus meminta kita untuk menyerahkan diri kita dipimpin oleh Roh Kudus untuk mengalami kebenaran sabda itu sendiri. Bersediakah kita? Jaminan itu pasti akan menjadi milik kita.

Tuhan, jaminan–Mu adalah kekal abadi. Semoga kami tidak berpaling dari–Mu.  Tuntunlah kami di jalan–Mu. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: , 11 Juni 2022