Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 27 September 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 27 September 2020

08 Februari 2022, Bacaan Injil 08 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 08 Februari 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 08 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa V, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: rainbowtokencom

Bacaan Pertama: Yeh 18:25-28

Kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, ia akan menyelamatkan jiwanya.

Beginilah firman Tuhan Allah, “Kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel!
Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4bc-5.6-7.8-9 R:6a

Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.

  • Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
  • Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
  • Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bacaan Kedua: Flp 2:1-11

Dalam hidupmu bersama hendaklah kamu bersikap seperti Kristus Yesus.

Saudara-saudara, dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belaskasihan. Maka sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama daripada dirimu sendiri. Janganlah masing-masing hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan orang lain juga. Dalam hidupmu bersama,
hendaklah kamu bersikap seperti Kristus Yesus.

Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU Bacaan Singkat : Flp 2:1-5

Dalam hidupmu bersama hendaklah kamu bersikap seperti Kristus Yesus.

Saudara-saudara, dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belaskasihan. Maka sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama daripada dirimu sendiri. Janganlah masing-masing
hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan orang lain juga. Dalam hidupmu bersama, hendaklah kamu bersikap seperti Kristus Yesus.

Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil: Mat 21:28-32

Pemungut-pemungut cukai dan para pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata,
‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini!’ Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa.’ Tetapi ia tidak pergi.
Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau!’
Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang terakhir!”

Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan para pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan para pelacur percaya kepadanya. Dan meskipun melihatnya, kamu tetap tidak menyesal, dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Kepada kita, Tuhan sudah memberikan jalan untuk menjadi pribadi yang baik. Selain itu, Tuhan memberikan jalan sebagai bekal perjalanan kita setelah peziarahan kita di dunia ini selesai. Akan tetapi, kerap kali kita tidak memilih jalan Tuhan itu. Kita kerap memilih jalan kita sendiri. Jalan kita itu adalah jalan keinginan daging kita sendiri: Seperti sang anak dalam cerita Injil yang menjawab: ”Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.” Sang anak tidak pergi, dia masih mengikuti keinginan dagingnya.

Tuhan memang tidak menyukai pendosa. Akan tetapi, kerahiman Tuhan Mahaluas untuk menerima para pendosa yang mau bertobat. ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Kita adalah pendosa. Tidak ada bedanya dengan para pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal itu. Tetapi apakah kita mau memilih jalan seperti yang mereka pilih, yaitu memilih jalan pertobatan? Ataukah kita masih berleha-leha dalam keberdosaan kita?

Tuhan Yesus, semoga kami bertekun dalam belajar menjadi taat setia kepada kehendak Bapa. Manakala kami tersesat dan jatuh, ulurkanlah tangan-Mu agar kami dapat melangkah maju di jalan kesempurnaan-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 26 September 2020