Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 17 Juni 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 17 Juni 2020

16 Oktober 2022, Bacaan Injil 16 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 16 Oktober 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 16 Oktober 2022, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik
Ilustrasi

Bacaan Pertama: 2Raj 2:1.6-14

Tiba-tiba datanglah kereta berapi dan naiklah Elia ke surga.

Pada waktu itu Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal, dan ketika mereka ada di kota Yerikho, Berkatalah Elia kepada Elisa, “Baiklah engkau tinggal di sini, sebab Tuhan menyuruh aku ke sungai Yordan.” Jawab Elisa, “Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan dikau.” Lalu berjalanlah keduanya. Lima puluh orang dari rombongan nabi di Yerikho ikut berjalan dengan mereka. Tetapi mereka memandang dari jauh, ketika Elia dan Elisa berdiri di tepi sungai Yordan.

Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya dan dipukulkannya ke atas air. Maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana. Lalu keduanya menyeberang dengan berjalan di tanah yang kering. Sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa, “Mintalah apa yang hendak kulakukan bagimu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa, “Semoga aku mewarisi dua bagian dari rohmu.” Berkatalah Elia, “Apa yang kauminta itu sukar! Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah bagimu seperti yang kauminta. Jika tidak, ya tidak akan terjadi.”

Sedang mereka berjalan terus sambil bercakap-cakap, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi
memisahkan keduanya. Lalu naiklah Elia ke surga dalam angin badai. Melihat itu berteriaklah Elisa, “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orang yang berkuda!” Kemudian Elia tidak kelihatan lagi oleh Elisa. Maka Elisa merenggut pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua. Sesudah itu ia memungut jubah Elia yang telah terjatuh.

Lalu Elisa berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan. Dipukulkannya jubah Elia yang telah terjatuh itu ke atas air sambil berseru, “Di manakah Tuhan, Allah Elia?” Maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana. Lalu Elisa menyeberang.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 31:20.21.24 R:25

Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan.

  • Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia, bagi orang yang berlindung pada-Mu!
  • Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang;
    Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.
  • Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan,
    tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.

Bait Pengantar Injil Yoh 14:23

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil Mat 6:1-6.16-18

Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau.

Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang, supaya dilihat. Sebab jika demikian, kalian tidak memperoleh upah dari Bapamu di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya.’ Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” “Dan apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya.’ Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

“Dan apabila kalian berpuasa, janganlah muram mukamu, seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.’ Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Seorang ibu bercerita bahwa ia merasa sangat kecewa dengan anak gadisnya. Sang ibu merasa putrinya itu tidak tahu membalas budi baiknya sebagai orangtua. Namun, menarik bahwa di ujung cerita, ibu itu mengatakan, “Saya telah memaafkan anak saya, tapi saya terlanjur menelan semua pengalaman pahit itu dalam hati saya, agar anak saya tidak akan pernah tau segala pengorbanan dan kebaikan yang telah aku lakukan sebagai seorang ibu.”

Ibu ini telah melakukan apa yang diajarkan Yesus. “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang dilakukan oleh tangan kananmu… .” Kita berbuat baik tanpa harus memamerkan kepada orang lain agar kita mendapat pujian. Kita berbuat baik bukan untuk pencitraan dan mendapatkan tepuk tangan. Akan tetapi, kita berbuat baik, seperti membantu orang miskin, memberi sedekah untuk pengemis yang lapar sebagai ungkapan syukur karena kita mendapat banyak anugerah dari Tuhan. Jika kita melakukan kebaikan untuk pencitraan, tidak lahir dari kesadaran, maka kita sedang memelihara benih sikap munafik dalam diri kita.

Tuhan Yesus Kristus, kami sering kali bekerja sekadar untuk mendapatkan sanjungan dan pujian. Kami sering munafik. Ampunilah kami dan bukalah hati kami untuk mengusahakan kebaikan yang sejati. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-54