Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 19 Maret 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 19 Maret 2020

25 Maret 2022, Bacaan Injil 25 Maret 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 25 Maret 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 25 Maret 2022, Minggu prapaskah III, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat

Bacaan Pertama 2Sam 7:4-5a.12-14a.16

Tuhan Allah akan memberikan kepada Dia takhta Daud bapa-Nya.

Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud:
Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap, dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 89:2-3.4-5.27.29 R:37

Anak cucunya akan lestari untuk selama-lamanya.

  • Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
  • Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun.”
  • Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.”

Bacaan Kedua Rom 4:13.16-18.22

Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya.

Saudara-saudara, Bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman.

Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis,
“Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada.

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil Mzm 84:5

Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Bacaan Injil Mat 1:16.18-21.24a

Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan.

Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Ada ungkapan, “diam itu emas”. Yang lain katakan, “orang bijak selalu menutup mulutnya, dan membuka telinga dan hatinya”. Orang yang produktif, selalu mendengar dengan teliti, lalu melaksanakan dengan cermat, serius dan detail. Semua ungkapan ini cocok untuk Santo Yosef, suami Maria, dan bapa yang memelihara Yesus, yang kita rayakan pestanya pada hari ini. Tidak dicatat dalam Injil apa yang dikatakan oleh Yosef, Injil hanya mencatat apa yang dilakukannya. Keberadaan Yosef rupanya sudah diramalkan oleh Samuel seperti kita baca dan dengar dalam bacaan pertama hari ini. Dialah yang membangkitkan kebesaran keturunan Daud. Hal ini dibenarkan oleh Injil Matius. Santo Yosef adalah orang yang berpikir dan bertindak dengan hati (bdk. Mat 1:19). Ia seorang beriman seperti dikatakan dalam bacaan kedua. Santo Yosef mewarisi iman Abraham, dan dengan iman itu ia menjadi alat keselamatan untuk semua bangsa, sama seperti Abraham menjadi bapa banyak bangsa. Santo Yosef orang yang sederhana, tulus dan jujur, serta berhati lapang, sehingga menjadi suami Maria dan menjadi bapa yang memelihara Yesus. Keluasan hati seseorang itulah mampu menampung rahmat Allah.

Ya Allah, jadikan kami seperti Santo Yosef yang sederhana, tulus, dan jujur, yang  diam tetapi berbicara dan bertindak dengan hati lapang dan bijak. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 18 Maret 2020