Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 11 April 2020 (Malam...

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 11 April 2020 (Malam Paskah)

17 April 2022, Bacaan Injil 17 April 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 17 April 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 17 April 2022, Minggu Paskah , Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat

Bacaan Pertama:
Kej: 1:1-2:2, “Allah melihat segala yang dijadikan-Nya sungguh amat baik.”
Mazmur: Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c R:30 atau Mzm 33:4-5.6-7.12-13.20.22 (R:5b).

Bacaan Kedua:
Kej: 22:1-18, “Kurban Abraham leluhur kita.”
Mazmur: Mzm 16:5.8.9-10.11, R:1

Bacaan Ketiga:
Kel: 14:15-15:1, “Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering.”
(Bacaan ini tidak ditutup dengan “Demikianlah sabda Tuhan, tetapi langsung disambung dengan kidung berikut: Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18,R:1)

Bacaan Keempat:
Yes 54:5-14, “Dalam kasih setia abadi, Tuhan, penebusmu, akan mengasihani engkau.”
Mazmur: Mzm 30:2.4.5-6.11.12.13b; (R:2a).

Bacaan Kelima:
Yes 55:1-11, “Datanglah kepadaku, maka kamu akan hidup, dan aku akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.”
Mazmur: Yes 12:2-3.4bcd.5-6; (R:3)

Bacaan Keenam:
Bar 3:9-15.32;4:4, “Berjalanlah dalam semarak Tuhan!”
Mazmur: Mzm 19:8.9.10.11;(R:Yoh 6:68c)

Bacaan Ketujuh:
Yeh 36:16-17a.18-28, “Aku akan mencurahkan air jernih ke atasmu, dan kamu akan Kuberi hati yang baru.”
Mazmur: Mzm 42:3.5bcd;43:3.4;(R:42:2) atau Yes 12:2-3.4bcd.5-6;(R:3) atau Mazmur: Mzm 19:8.9.10.11;(R:Yoh 6:68c)

Epistola: Rom 6:3-11

“Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi.”

Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa manusia-lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh-dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya,
dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan

Bait Pengantar Injil Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23

Refren: “Alleluya, Alleluya, Alleluya.”

  • Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
  • Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.
  • Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal ini terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

BACAAN INJIL MAT 28:1-10

Ia telah bangkit, dan mendahului kamu ke Galilea.

Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur Yesus. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat, sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke kubur Yesus dan menggulingkan batu penutup kubur itu, lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat, dan pakaiannya putih bagaikan salju. Para penjaga kubur itu gemetar ketakutan, dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu, “Janganlah kamu takut! Aku tahu bahwa kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia dibaringkan. Maka pergilah segera dan katakanlah kepada murid-murid-Nya, bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Ia kini mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya, akulah yang telah mengatakannya kepadamu.” Maka mereka segera pergi dari kubur itu, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu!” Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”

Renungan

Ada orang-orang yang suka mendengarkan lagu-lagu lawas. Bagi mereka, tenggelam di masa lalu itu indah, tetapi kelekatan pada hal-hal yang lalu bisa menjadi ikatan yang menghambat perkembangan. Dalam hal ini, yang muncul justru ketakutan, dan bukan kebahagiaan. Malaikat Allah hadir di kubur Yesus, dan berkata kepada para perempuan, ”Janganlah kamu takut” (Mat. 28:5). Pesan yang melegakan ini terdengar persis di saat ketakutan menggantung di sekitar peristiwa penyaliban Yesus. Sosok Yesus yang bangkit mengucapkan pesan yang sama disertai pengutusan, ”Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku…” (Mat. 28:10).

Hanya satu hal yang dapat mengubah ketakutan kita menjadi suatu harapan, yakni iman akan kebangkitan, pada sesuatu yang sama sekali baru, seperti halnya Kisah Penciptaan (bdk. Kej. 1:1-2:2). Semua yang baru dapat memunculkan kekhawatiran, namun kebaruan yang kita alami dalam peristiwa kebangkitan Yesus tidaklah menakutkan. Peristiwa ini hanya menawarkan kemungkinan dan kesempatan yang berbeda, supaya kita berani masuk untuk mengalaminya. Saat ini juga kita diundang untuk memulai banyak hal secara baru. Kita bisa mulai dengan keluarga kita masing-masing, dan juga relasi kita dengan orang lain. Kita tidak usah khawatir, sebab Yesus yang disalibkan itu sudah mendahului kita masuk ke dalam kemuliaan kebangkitan-Nya.

Bapa di surga, peristiwa kebangkitan Yesus sulit  kami pahami, namun telah membantu kami bangkit kembali setiap kali terjatuh. Bantulah kami bersikap optimis dan mau mendampingi sesama agar menemukan harapan. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Jumat Agung