Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 23 Maret 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 23 Maret 2021

14 Oktober 2022, Bacaan Injil 14 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 14 Oktober 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 14 Oktober 2022, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik
ilustrasi

Bacaan Pertama: Bil 21:4-9

Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup.

Ketika umat Israel berangkat dari gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!

Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami.”
Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 102:2-3.16-18.19-21 R:2

Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.

  • Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
  • Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu, bila Tuhan sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engaku mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
  • Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi,

Bacaan Injil: Yoh 8:21-30

Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia.

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.”

Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”

Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itulah yang Kukatakan kepada dunia.”
Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa.

Maka kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia,
dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku, menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri,
sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu” (Yoh. 8:24). Menolak Yesus berarti menolak kebenaran dan keselamatan yang ditawarkan Allah. Karena karya keselamatan dan penebusan dosa hanya terjadi dalam diri Putra-Nya, Yesus Kristus. Sekali lagi, kalau kita menolak Kristus berarti kita tidak mau hidup dalam keselamatan yang ditawarkan Allah sendiri. Penolakan kita atas tawaran keselamatan itu terjadi ketika kita terperangkap dalam nafsu-nafsu kedagingan kita. Kita tidak bisa menguasai diri  untuk pergi dan keluar dari lingkaran kelemahan diri kita. Bahkan, mungkin kita tidak mau melepaskan perangkap jahat itu.

Hal ini dengan jelas digambarkan dalam peristiwa perjalanan orang Israel pergi dari tanah Mesir. Mereka lebih bahagia tetap menjadi budak, asal ada kenikmatan daging yang mereka idamkan. Jalan hidup kita pun bisa jadi masih terperangkap dalam hal-hal kedagingan. Kita selalu khawatir dengan segala yang akan kita makan, yang akan kita pakai, yang akan kita nikmati, sehingga kita tidak punya waktu lagi untuk berjumpa dengan Sang Pemberi kehidupan. Kita melupakan Dia dengan alasan sibuk mencari apa yang bisa menghidupi diri kita. Terhadap godaan Iblis, Yesus berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (bdk. Mat. 4:4; Luk. 4:4).

Ya Tuhan, Engkau mengingatkan kami untuk selalu menatap wajah-Mu. Semoga tiada pikat dan nikmat dunia yang bisa mengalihkan cinta kami kepada-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Fransiskus Pada Hari Komunikasi Sedunia ke-55