Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 04 Mei 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 04 Mei 2020

08 Mei 2022, Bacaan Injil 08 Mei 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 08 Mei 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 08 Mei 2022, Minggu paskah IV, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: lovinggrace

Bacaan Pertama: Kis 11:1-18

Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.

Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan bersunat berselisih pendapat dengan dia.
Kata mereka, “Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka.” Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya:

“Ketika aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi, dan aku melihat suatu penglihatan: Suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. Aku menatapnya, dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat,
binatang liar, binatang melata dan burung-burung.

Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak! Belum pernah sesuatu yang haram dan tidak tahir masuk ke dalam mulutku.
Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari surga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah,
tidak boleh engkau nyatakan haram! Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit.
Dan saat itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. Lalu kata Roh kepadaku: Pergilah bersama mereka dengan tidak bimbang!Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah Kornelius, perwira Romawi itu, dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu.

Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita.
Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita
pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?”

Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya, “Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 42:2-3;43:3.4 R:Mzm 42:3a

Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup!

  • Seperti rusa merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
  • Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
  • Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil Yoh 10:14

Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Bacaan Injil Yoh 10:11-18

Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang Farisi, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan orang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan, dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

Akulah gembala yang baik. Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga;
mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya daripada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Berada dalam penggembalaan Yesus berarti berada dalam keselamatan. Tak tanggung-tanggung, nyawa-Nya dipertaruhkan demi keselamatan kita. Ada pertanyaan yang perlu dijawab selanjutnya, “Lalu bagaimana dengan kita? Apa sikap kita terhadap keselamatan yang sudah menjadi milik kita sekarang?” Keselamatan itu ternyata bukan terutama buah dari usaha kita. Keselamatan itu ternyata pertama-tama berkat dari Gembala Agung yang menggembalakan kita dan bahkan yang rela mati-matian mempertaruhkan diri-Nya untuk kita.

Marilah kita mengusir kepongahan dan keangkuhan kita yang kerap menganggap bahwa perbuatan-perbuatan baik, amal kasih, ibadat-ibadat kita, itulah yang menyelamatkan. Keselamatan itu anugerah Allah yang secara sempurna terwujud dalam dalam Yesus Kristus. Jika demikian, maka sikap beriman yang benar adalah kita mengucapkan syukur bahwasanya kita sudah diselamatkan oleh Tuhan. Ungkapan sykur itu dalam bentuk berbuat kebaikan, hidup dalam kebenaran, membangun komunikasi yang mendalam dengan Dia, membangun sikap tobat terus menerus, dll.  Menjadi orang Kristen atau menjadi kawanan penggembalaan Yesus berarti kita tidak lagi mencari-cari keselamatan; kita sudah diselamatkan. Dan sikap hidup kita di hari ini esok dan selamanya, seharusnya merupakan ekpresi syukur atas rahmat keselamatan itu.

Ya Bapa, kami bersyukur untuk rahmat keselamatan yang Engkau anugerahkan kepada kami. Semoga hidup kami hari ini menunjukkan rasa syukur kami atas rahmat keselamatan itu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Mnggu, 03 Mei 2020