Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 09 November 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 09 November 2020

07 November 2021, Bacaan Injil 07 November 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 07 November 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 07 November 2021, minggu kerahiman ilahi, Minggu Pekan Biasa XXXII, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: lambsteps.com

Bacaan Pertama: Yeh 47:1-2.8-9.12

Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.

Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku ke luar
melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.

Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak,
sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir,
semuanya di sana hidup.

Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu,
dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 46:2-3.5-6.8-9 R:5

Kota Allah yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran sungai.

  • Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
    Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
  • Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
  • Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bacaan Kedua: 1Kor 3:9b-11.16-17

Kamu adalah tempat kediaman Allah.

Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah dan bangunan-Nya. Sesuai dengan kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atas dasar itu. Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah, dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: 2Taw 7:16

Telah Kupilih dan Kukuduskan rumah ini, supaya nama-Ku tinggal di sini untuk selama-lamanya.

Bacaan Injil: Yoh 2:13-22

Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri.

Ketika sudah dekat hari raya Paskah orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing-domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Maka Yesus membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing-domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah, dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan!” Maka teringatlah murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”

Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami,
bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka, “Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini, dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya. Maka percayalah mereka akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Basilika Lateran di Roma, yang pestanya dirayakan hari ini, disebut juga Basilika Agung/Basilika Utama Santo Yohanes Lateran. Basilika ini adalah Katedral Gereja Roma di mana Paus bertindak sebagai Uskup Roma dan di tempat inilah terdapat kursi kekuasaan Paus. Basilika ini menempati urutan yang paling tinggi dibandingkan semua gereja lainnya di dalam Gereja Katolik Roma. Dalam Injil, Tuhan Yesus dalam ajaran dan tindakan-Nya, mengoreksi paham tentang Rumah Allah. Rumah Allah bukan sekadar bangunan material yang sering kali diagung-agungkan orang, melainkan dikembalikan kepada maknanya yang lebih hakiki, yaitu kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

Ketika Yesus mengusir para pedagang di Bait Allah, Yesus berusaha menyadarkan orang-orang sezaman-Nya yang hanya berhenti pada kemegahan dan keriuhan gedung-gedung dan tata ibadat di dalam Bait Allah. Mereka hanya berhenti pada penghayatan di permukaan, tetapi tidak sampai pada penghayatan batiniah. Yesus mengharapkan setiap orang yang berada di dalam Bait Allah merasakan sungguh-sungguh identitas mereka sebagai anak-anak Allah, yakni merasa dikasihi, diampuni dan dipulihkan dalam hidupnya. Paham Bait Allah sebagai simbol kehadiran Allah diperbaharui dalam diri Yesus sendiri, di mana Allah sungguh hadir dan berpihak kepada umat-Nya. Dalam diri Yesus, umat Allah sungguh dapat merasakan kehadiran Allah dan dirangkul kembali untuk hidup bersama dengan Allah.

Allah Mahatinggi, Engkau bersemayam di tempat yang tinggi dan sekaligus hadir menyertai kami. Sucikanlah hati kami sehingga kami menjadi bait Roh Kudus. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ziarah Batin Cover

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu XXXII