Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 18 Oktober 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 18 Oktober 2021

18 Oktober 2022, Bacaan Injil 18 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 18 Oktober 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 18 Oktober 2022, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik
Ilustrasi

Bacaan Pertama: 2Tim 4:10-17b

Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika.
Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau ke mari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu.

Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. — Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka — tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18 R:12

Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia.

  • Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
  • Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
  • Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil: Yoh 15:16

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Bacaan Injil: Luk 10:1-9

Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak,
tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.

Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini.’ Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu.'”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Hari ini, kita merayakan Pesta Santo Lukas, pengarang Injil. Lukas memiliki latar belakang sebagai seorang tabib atau dokter. Lukas mencoba merumuskan bagaimana sikap seorang murid Yesus ketika mendapatkan tugas perutusan di dunia ini. Secara sangat jelas diungkapkan syarat-syaratnya: Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut. Bila memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: syalom atau damai sejahtera. Jikalau ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal di atasnya. Dari syarat-syarat tersebut terlihat jelas bahwa Yesus meminta kita untuk lepas bebas dalam menjalankan tugas perutusan di dunia ini. Jangan sampai kita ini hidup penuh dengan kelekatan dan dihinggapi kekhawatiran yang berlebihan.

Panggilan kita pun demikian. Kita dipanggil dan diutus untuk mewartakan damai sejahtera dari Allah kepada segenap makhluk. Santo Lukas yang kita pestakan hari ini mengajarkan kita untuk hidup menjadi sumber damai sejahtera bagi sesama. Hal itu ia tunjukkan dalam Injil yang ditulisnya tentang karya keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus. Kegigihannya merekam dengan baik perjalanan Yesus, Sang Putra Tunggal Allah yang rela dan menyatu dengan hidup kita manusia. Prasyarat terjauh untuk menjadi pembawa damai sejahtera Allah adalah kesiapsediaan kita untuk dipakai dan diutus Allah tanpa memikirkan harta dan apa yang kita dapatkan; sebuah sikap lepas bebas terhadap aneka kelekatan duniawai.

Tuhan Yesus, inilah kami. Pakailah kami sesuai dengan rencana dan kehendak-Mu. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa XXIV