Beranda Jendela Alkitab Harian “Bukankah Dia itu Anak Tukang Kayu?” (Matius 13:54-58), 1 Agustus

“Bukankah Dia itu Anak Tukang Kayu?” (Matius 13:54-58), 1 Agustus

Gesù-figlio-di-falegname/Ilustrasi dari lucabeato.altervista.org

“DON’T judge the book by the cover.” Sebuah nasehat bijaksana untuk lebih berhati-hati dalam menilai seseorang sebelum bertindak. Namun hal ini tidak berlaku bagi orang-orang di kampung halaman Yesus. Dari kekaguman, tiba-tiba  mereka mulai bertanya tentang hikmat Yesus dan pertanyaan inilah yang membawa mereka pada kebutaan iman.

“Bukankah Dia itu anak tukang kayu?’ Pertanyaan ini telah menutup mata hati mereka terhadap Yesus. Pertanyaan yang mengandung keragu-raguan, ketidak percayaan, bahwa Yesus yang hanya seorang anak tukang kayu mempunyai hikmat seperti itu.

Mengapa keragu-raguan dan ketidak percayaan itu muncul di hati mereka?  Mungkin mereka iri akan hikmat yang didapat Yesus, merasa Yesus tidak pantas dan layak mendapatkannya karena Dia hanya anak tukang kayu.

Merasa sombong akan apa yang mereka miliki. Kesombongan menjadi gerbang masuknya iri hati, dengki, benci yang menutup mata hati terhadap kebenaran.

Pernahkah perasaan ini muncul dalam diri kita? Apakah kita selalu memandang seseorang dari statusnya, merasa diri lebih hebat?

Injil hari ini mengajak kita untuk selalu peka & terbuka pada kehadiran Allah dengan melepas kesombongan kita yang menjadi gerbang munculnya penolakan terhadap kebenaran.

Peka dan terbuka bahwa dalam diri orang kecil, tertindas dan miskin sekalipun Allah berkarya. Melepas kesombongan berarti membiarkan Allah berkarya dalam diri kita, hingga hidup kita pun menjadi “tanda” kehadiran Allah dan kesaksian hidup kita menjadi mujizat yang mampu menyentuh hati sesama.

Doa :

Tuhan Yesus, bantulah aku melepas kesombonganku, agar aku boleh menjadi tandakehadiran-Mu melalui kesaksian hidupku.

Niat :

Memuji  atau memberi apresiasi kepada orang atas perbuatan baik atau prestasi yang dibuatnya.

 

Keterangan foto: Ilustrasi dari lucabeato.altervista.org