Home OPINI Dalam Sunyi, Temukan Tuhan

Dalam Sunyi, Temukan Tuhan

“Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata, ‘Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini.” (Mrk 6, 35-36)

TIGA kilometer sebelah timur Batur Raden terdapat Telaga Sunyi. Di sana ada sebuah telaga dengan bunyi air gemercik, dikelilingi tumbuhan dan daunan hijau, udaranya segar. Suasananya memang sunyi, apalagi waktu sore hari atu menjelang malam, dan cocok sebagai tempat untuk semedi.

Telaga Sunyi kiranya bukan satu-satunya tempat yang sunyi. Banyak orang bisa menemukan tempat sunyi yang lain, khususnya di sore hari atau menjelang malam. Bisa terjadi bahwa rumah atau komunitas kita juga sunyi.

Sebuah tempat disebut sunyi karena tidak ada aktivitas, kesibukan, kebisingan dan jauh dari keramaian. Banyak orang mudah menemukan tempat yang sunyi. Banyak pula orang yang tidak tahan dalam kesunyian.

Konon kabarnya, seseorang bisa bertahan di tempat yang paling sunyi hanya selama 45 menit.

Kesunyian sering mencekam, menggelisahkan dan menakutkan. Suasana sunyi bisa memancing timbulnya berbagai macam pikiran dan bayangan terhadap hal-hal yang hitam, horor dan membuat tidak merasa nyaman. Banyak juga orang yang mencari tempat-tempat sunyi, entah di gua, bukit, pegunungan, rumah semedi, dsb.

Di tempat yang sunyi itu mereka berdoa dengan berbagai permohonan atau bermeditasi yang berisi berbagai macam impian, bayangan, harapan. Suasana memang sunyi, tetapi pikiran dan hati begitu ramai dan riuh oleh berbagai macam hal. Yesus dan para murid berada di tempat yang sunyi.

Di sana Yesus mengajar banyak orang tentang banyak hal yang baik. Bahkan di tempat yang sunyi itu, Yesus menjari para murid untuk mengembangkan tanggung jawab sosial, yakni kepekaan dan perhatian terhadap orang yang lapar dan haus.

Para murid harus berbuat sesuatu bagi mereka dan tidak boleh lepas tangan. Kesediaan untuk terlibat dan berbagi merupakan berkat bagi banyak orang.

Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)