Beranda OPINI Jiwa pun Bisa Sakit, Perlu Pemulihan Diri

Jiwa pun Bisa Sakit, Perlu Pemulihan Diri

“Jawab Yesus, ‘Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu.’” (Mat 17, 11)

MEMULIHKAN  berkaitan dengan kata ‘pulih.’ Istilah ini terdengar pada saat terjadi kunjungan terhadap orang yang sakit, “Semoga kesehatannya segera pulih kembali.”

Selain masalah kesehatan, ada banyak hal lain yang sering diharapkan agar segera pulih, seperti: luka-luka dalam diri seseorang, mobil yang penyok, rumah-rumah yang retak atau rusak akibat bencana alam, keributan dan demo dalam sebuah pabrik, kekacauan dalam sebuah rumah sakit, dsb.

‘Pulih’ artinya kembali kepada keadaan semula; memulihkan artinya mengembalikan kepada keadaan semula. Proses pemulihan terjadi pada sesuatu yang semula dalam keadaan baik dan mengalami kerusakan atau cacat karena suatu peristiwa tertentu, seperti kecelakaan atau terjadi bencana. Banyak bengkel penuh dan para tukang ketok magic atau tukang las sibuk untuk memulihkan kembali banyak motor dan mobil yang rusak dan cacat.

Warga masyarakat harus gotong royong dan tukang bangunan juga sibuk untuk memulihkan kembali banyak rumah dan bangunan yang rusak akibat bencana alam.

Yang bisa dipulihkan tidak hanya bangunan atau kendaraan, tetapi manusia pun bisa mengalami proses pemulihan, karena manusia juga bisa mengalami cacat atau kerusakan. (Baca juga: Kidung Duka)

Banyak orang mengalami kerusakan fisik atau jasmani, yakni luka-luka karena operasi, kecelakaan atau sebab lain. Mereka ini perlu proses dan waktu pemulihan. Banyak orang mengalami sakit dan penderitaan dalam bidang yang lain, pikiran yang kacau, perasaan yangtidak teratur dan terkendali, batin yang tertekan, mental yang nglokro, hati nurani yang tumpul, kecanduan akut obat-obatan atau cacat yang lain.

Banyak psikolog dan psikiater kebanjiran pasien, banyak suhu dan guru sibuk memberikan bimbingan, banyak tempat rehabilitasi penuh. Banyak orang memerlukan pemulihan. Banyak orang sibuk memulihkan orang-orang yang menderita dan sakit.

Nabi Elia juga tampil untuk memulihkan segala sesuatu. Elia memulihkan Suku Yakub, mengembalikan hati bapak kepada anak-anaknya.

Elia memulihkan sikap dan perilaku manusia yang tidak benar dan tidak baik, agar kembali pada kebaikan dan kebenaran. Apa yang harus dipulihkan dari dalam diriku?

Teman-teman selamat siang dan selamat berakhir pekan. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi