Beranda Jendela Alkitab Harian Lakukan apa yang Seharusnya (Renungan Hari Pangan Sedunia, 19 Oktober 2014)

Lakukan apa yang Seharusnya (Renungan Hari Pangan Sedunia, 19 Oktober 2014)

Lakukan apa yg seharusnya, gambar by Komsos KWI

Lakukan apa yang Seharusnya

Yes 45:1.4-6, Tes 1:1-5a, Mat 22:15-21

“Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Mat 22:21)

Tuhan Yesus memberikan suatu bagian dari khotbahnya mengenai persembahan yang wajar yang harus diberikan kepada Allah, seperti memberikan pajak kepada pemerintah (kaisar). Persembahan menggambarkan perhatian dan ketundukan pada yang dipercaya, yang lebih tinggi, yang memerintah, dan yang diyakini. Persembahan kepada Kaisar adalah persembahan karena tunduk sebagai warganegara. Persembahan kepada Allah  adalah persembahan karena mengasihi, tunduk, dan percaya pada Allah. Jika kita hanya tunduk kepada pemerintah dunia, mengapa kita tidak tunduk kepada Allah yang sebenarnya memelihara dan memberikan lebih banyak kepada kita, bahkan kehidupan ini? Pertanyaan Yesus menjadi pertanyaan buat semua pengikut-Nya. Jawaban-Nya hanya satu, berikan secara seimbang, apa yang pantas untuk keduanya.

Pertanyaan reflektif:

Seberapa adil kita memberikan hak kita kepada Allah? Sebanyak apakah kita memberikan sebagian dari milik dan hasil kerja kita buat Allah? Jika penyerahan pajak adalah suatu kewajiban, apakah kita juga akan menganggap persembahan kepada Gereja, seperti perhatian pada anak-anak yang miskin dan kelaparan; memberikan perhatian untuk mereka yang dibuang; melayani mereka yang menderita sebagai bagian dari persembahan kepada Allah? Semoga kita mempersembahkan hidup kita bukan hanya kepada pemerintah dunia, tetapi juga kepada Pemilik kehidupan kita ini melalui karya nyata setiap hari.

Doa:

Tuhan Yesus, ajarilah kami bersikap adil dalam hidup kami. Berikanlah kami hati yang terbuka untuk mempersembahkan hidup kami kepada-Mu. Semoga kami Kau jauhkan dari sikap serakah dan mementingkan dunia ini saja, supaya kamipun menyadari bahwa kehadiran kami juga berarti bagi sesama yang menderita dan kekurangan. Doa ini kami panjatkan, demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

(RP A. Erwin Santoso,MSF)