Beranda OPINI Masuk Penjara

Masuk Penjara

“Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, ‘Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak.” (Kis 5, 25)

BEBERAPA  kali saya pergi ke penjara untuk memberikan pelayanan, merayakan Paskah atau sekedar kunjungan. Penjara merupakan tempat yang berpagar tinggi. Saat masuk, petugas memeriksa tas dan barang bawaan. HP atau alat komunikasi lain harus ditinggalkan atau dititipkan pada petugas dan tidak boleh dibawa masuk.

Di dalam penjara disediakan satu tempat atau ruang ala kadarnya, yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan antara pengunjung dengan para nara pidana. Dalam kesempatan kunjungan dan obrolan tersebut, saya tahu bahwa mereka dipenjara dengan alasan dan kasus yang beragam, entah pembunuhan ataupun penggunaan obat terlarang.

Mereka masuk penjara setelah melalui proses pengadilan atau persidangan, sampai suatu saat hakim menjatuhkan vonis bahwa mereka telah bersalah dalam sikap dan perilaku yang bertentangan dengan hukum yang berlaku. Atas kesalahan yang telah mereka perbuat dan lakukan, hakim menjatuhkan hukuman kurungan atau penjara selama sekian lama.

Apa yang saya lihat dan dengar sungguh berbeda dengan yang dialami oleh para rasul. Mereka juga dimasukkan ke dalam kurungan atau penjara. Tidak ada kasus kejahatan yang mereka lakukan. Mereka dimasukkan ke dalam penjara oleh Imam-imam Besar dan pengikutnya. Mereka memenjarakan para rasul, karena mereka sangat iri hati.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa orang yang dikurung atau dipenjara belum tentu bersalah dan berbuat jahat. Orang bisa dipenjara karena ulah orang lain yang iri hati atau punya niat jahat lain. Bisa saja terjadi bahwa apa yang dialami oleh para rasul itu, juga dialami oleh orang lain pada saat ini. Sejauh mana orang yang dipenjara itu sungguh salah dan tidak benar perilakunya?

Ataukah mereka dipenjara karena suatu rekayasa orang lain?

Bagaimana pun juga, orang yang pernah dipenjara masih memiliki sesuatu yang berharga, yang bisa dibagikan atau diajarkan kepada orang lain, seperti dilakukan oleh para rasul itu.

Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.