Beranda OPINI Membaca dan Sejenak Kemudian Tertidur

Membaca dan Sejenak Kemudian Tertidur

“Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.” (Kis 8, 28)

PAGI tadi ini para mitra dari Caritas Germany berkunjung ke Kelurahan Sangkrah. Rombongan disambut perangkat kelurahan dan dipersilahkan masuk ke aula. Peserta mendengarkan informasi tentang Kelurahan Sangkrah dan juga pendampingan desa untuk para ODHA.

Aula kelurahan dibangun dengan arsitektur joglo. Bahan bangunan menggunakan kayu berukir. Udara masih leluasa masuk aula, sehingga suasana tetap segar dan ‘semribit.’ Apalagi ada dua kipas angin besar yang terus berputar.

Saya duduk di kursi bagian belakang. Sementara duduk dan mendengarkan presentasi, saya sempat lerrr dan terlelap sejenak. Duduk terus tidur. Hal ini juga dialami seorang peserta lain. Begitu masuk bis dan duduk, ada peserta yang terus tidur.

Pengalaman seperti ini rupanya tidak hanya terjadi dalam diri beberapa peserta pertemuan, tetapi juga sering dialami banyak orang. Begitu masuk mobil, bis atau kereta dan sudah mendapatkan tempat duduk yang nyaman, banyak orang mudah ngantuk, terlelap dan tidur. Rasa lelah dan capai semakin membuat orang cepat merasa ngantuk dan tertidur dalam kendaraan.

Sementara orang mudah ngantuk dan tertidur bukan hanya karena lelah dan capai, tetapi karena kebiasaan turun temurun. Orang lain punya kebiasaan yang berbeda, yakni membaca. Saat bepergian, ada orang yang selalu membawa buku bacaan. Membaca menjadi suatu kebiasaan.

Banyak orang tidak terbiasa membuang waktu dengan sia-sia. Mereka tidak mau duduk sambil bengong, nganggur atau mengamati orang lewat. Begitu mendapatkan tempat duduk, mereka segera mengambil buku bacaannya, seperti dilakukan oleh seorang sida-sida. Bahkan buku yang dibacanya adalah Kitab Nabi Yesaya.

Kebiasaan membaca bisa menambah pengertian dan memperluas pengetahuan. Bisa terjadi juga bahwa seseorang tidak mengerti apa yang dibacanya, sampai suatu saat ada orang lain yang menjelaskan. Sida-sida menunjukkan bahwa membaca merupakan pintu masuk untuk memahami Yesus Kristus, seperti dijelaskan oleh Filipus.

Sejauh mana pengalamanku dalam membaca? Apakah merupakan kebiasaan hidup? Apa manfaat kebiasaan membaca bagi diriku?

Teman-teman selamat siang dan selamat berkarya. Berkah Dalem.

Kredit foto: Mynews