“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterainya.” (Yoh 6, 27)
PAGI ini saya mendapatkan broadcast dari seorang teman dengan isi tentang lowongan pekerjaan. Pastoran membutuhkan tenaga kerja. Para Romo Paroki boleh mengumumkan hal ini kepada umat yang berminat untuk bekerja. Para pencari kerja yang tertarik akan diseleksi.
Banyak orang menawarkan lowongan kerja. Banyak lembaga mencari tenaga kerja. Di lain pihak, ada banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Banyak orang masih menganggur atau kerja serabutan. Banyak juga lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan. Mereka sudah mengirimkan lamaran ke banyak tempat, namun belum atau tidak kunjung dipanggil.
Mereka sudah mencari koneksi dan menghubungi orang-orang yang diharapkan membantu. Namun usaha itu juga belum nampak hasilnya. Bekerja merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Banyak orang mencari kerja untuk mendapatkan nafkah atau penghasilan.
Ada pekerja yang mendapatkan penghasilan besar dan melimpah; penghasilan yang layak dan pantas; ada juga yang penghasilannya kurang, tidak layak dan tidak pantas. Banyak orang yang penghasilannya dibawah standar upah minimal kota.
Seberapa pun besar dan banyak penghasilan yang diperoleh, banyak orang sering tetap tidak merasa puas. Penghasilannya tetap belum cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Banyak orang bekerja untuk mendapatkan sesuatu yang tidak bisa memuaskan hidupnya; atau untuk makanan yang akan dapat binasa; untuk uang yang cepat habis dan hilang.
Pekerjaan mana yang bisa membuat seseorang mendapatkan makanan atau sesuatu yang bertahan sampai masuk hidup kekal; yang sungguh memuaskan dan membahagiakan hidup manusia?
Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
