Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Mengintip “Pelatihan Jurnalistik Warga” Siswa Katolik Medan

Mengintip “Pelatihan Jurnalistik Warga” Siswa Katolik Medan

Pagi yang indah, pun sinar mentari menyinari Susteran St. Anna, udara yang sejuk ditambah rekahan senyuman para pelajar SMA membuat senin itu berbeda. Tepatnya di Jl. Bougenville Dalam no. 1A Setiabudi Medan, Susteran St. Anna menjadi saksi bisu berkumpulnya 45  pelajar yang berasal dari 9 sekolah katolik se-Kota Medan yakni SMA Budi Murni 2, SMA St. Thomas 2, SMA Budi Murni 1, SMA Cahaya, SMA St. Petrus, SMA Grafika Bina Media, SMA St. Yoseph, SMA St. Ignasius dan SMA St. Thomas 1. Mereka berkumpul untuk satu tujuan yakni mengikuti pelatihan jurnalistik warga yang diadakan selama tiga hari yakni 16-18 Juni 2014.  Dengan perlengkapan sebuah laptop, kamera digital, beserta buku dan pena mereka siap berburu ilmu.

I am a Citizen Journalist

Menjadi seorang Jurnalis Warga, begitulah tema Pelatihan Jurnalisme Warga bagi Siswa Menengah Atas/sederajat se-Kota Medan yang diadakan Komisi komunikasi sosial (komsos Keuskupan Agung Medan (KAM) dan didukung oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan dan Universitas Sari Mutiara Indonesia (USMI). Pelatihan ini digelar guna meningkatkan kompetensi menulis dan reportase informasi. Khususnya publikasi di media berbasis teknologi komunikasi. Hadir sebagai pemateri Dekan Fakultas Illmu Komunikasi Univ.Sari Mutiara Indonesia Prof.DR.W.E.Tinambunan,MS bersama Eka Dalanta, dan Vinsensius Sitepu. Berbagai materi dan diskusi mengenai dasar Jurnalistik dipaparkan dengan apik oleh pemateri. Tak hanya itu pratek wawancara secara langsung terjun ke lapanganpun dilakukan. Sebagai lokasi Graha Annai Maria Velangkani tempat ibadah sarat makna dieksplorasi para peserta untuk membuat sebuah tulisan yang menggugah hati.

Catatan Cinta

Hari kedua, sekitar matahari akan kembali keperaduan diadakan pula sebuah misa di sela pelatihan. Pastor Hubertus Lidy, OSC yang juga ketua Komsos KAM memimpin misa. Dalam homilinya Pastor Hubertus mengajak peserta untuk lebih menghargai diri sendiri, menanamkan rasa percaya diri dengan cara menulis. “Hendaknya kita selalu menulis, membuat catatan-catatan cinta dalam kehidupan kita agar menjadi bagian pewartaan iman bagi sesama”,ucapnya penuh senyum. Amin.             Catatan cinta dalam karya mereka berbentuk cerita pendek akan segera diterbitkan dalam sebuah buku sebagai produk dari pelatihan ini. Akhirnya kegiatan ditutup dengan doa bersama dan moment keceriaan “selfie” anak muda.

 

 

By: Sri Lestari Samosir . Mahasiswa semester VIII,  Universitas Negeri Medan