Beranda BERITA Mgr. Edmund Woga Tahbiskan 2 Imam Projo

Mgr. Edmund Woga Tahbiskan 2 Imam Projo

Dok: Komsos Weetebula

MIRIFICA, WEETEBULA – Bertempat di Gereja Katedral Weetebula, hari ini Selasa, 01 Oktober 2019 ditahbiskan dua orang Diakon menjadi Imam Projo untuk Keuskupan Weetebula Sumba, oleh YM. Mgr. Edmund Woga, CSsR. Dua orang Diakon tersebut adalah Dc. Gregorius Djuda, Pr dan Dc. Frederikus Mayulus Jefrugus Ghoba, Pr. Dalam amanat Tahbisannya, Bapa Uskup berpesan kepada kedua Diakon, Para Imam dan umat sekalian yang hadir agar belajar pada pribadi kecil St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus, yang hari ini dirayakan pestanya? “Jika Suatu ketika, Rm. Jegho atau Rm. Oris tiba-tiba bertanya kepada saya, Bapa Uskup siapa yang terbesar di Keuskupan Weetebula? Tanyakan pada Sta Thersia dari Kanak-kanak Yesus” demikian pertanyaan pembuka bapa uskup mengawali amanat Tahbisannya. Mengapa belajar pada Sta. Theresia? Sta. Thersia mengajarakan lorong-lorong kecil keselamatan. Santa Theresia sukses karena mampu mengerjakan hal-hal sederhana dalam hidupnya. Karena itu Kerjakan hal-hal sederhana yang menjadi tugasmu dengan iman yang besar, penuh kesadaran dan sebaik mungkin.

Dok: Komsos Weetebula

Semua yang ada di bumi ini adalah sarana-sarana Ilahi yang membantumu untuk menuju pada keselamatan. Seperti Sta. Theresia yang selalu setia menyatakan kemurahan Allah, para pelayan Kristus pun harus setia dalam mewartakan keselamatan Allah secara tuntas. Untuk itu setiap pelayan harus memiliki kerinduan untuk tetap bersekutu dengan Tuhan dalam doa. Pelayanan yang dibentengi oleh doa akan memurnikan hidup seorang pelayan. Misa pentahbisan yang dimeriahkan oleh Koor gabungan umat Katedral, Tambolaka dan Kererobo ini, berlangsung hikmat dengan lagu-lagu menggelitik perasaan kedua imam baru. Ada sukacita menyelimuti wajah semua umat di gedung gereja Katedral ini. Sukcita itu dibingkai dengan tarian woleka (Tarian Syukur dan Sukacita) disertai pekikan pyawau dan pakallaka.

Hadir pula pada kesempatan ini Bupati Sumba Barat Daya, dr. Kornelis Kodi Mete. Dalam kata sambutan beliau berterima kasih kepada keluarga yang sudah memberikan anaknya untuk menjadi imam Tuhan. Rm. Jegho dalam kata hatinya mewakili imam baru, berharap agar doa dari umat sekalian senantiasa diharapkan, agar imamat yang baru sedang bertumbuh ini, tetapi berbuah menghasilkan anak-anak rohani bagi Tuhan, dan usia ditutup dengan imamat tetap melekat pada diri mereka. Misa petahbisan ini memiliki warna tersendiri pada hari ini, karena ada satu ibu berjilbab yang adalah keluarga dari salah satu imam baru. Beliau dengan langkah pasti mengantarkan jubah imam baru untuk kemudian dipakaikan kepada oleh uskup. Ketika ditemui oleh beberapa umat dan diwawancarai, ia sangat senang karena hari ini dapat menyaksikan langsung ritual agama katolik. “Kita memang beda dalam keyakinan, namun justru dalam perbedaan kita harus saling mendukung. Perbedaan tidak menjadi alasan bagi kita untuk saling bermusuhan. Saya berharap ada lagi keluarga kami yang mau menjadi imam Tuhan di kemudian” tukas Arum. (Martin Ate, Pr)

Dok: Komsos Weetebula