Home KWI KOMSOS KWI Peran Media untuk Menyucikan Dunia bagi Keutuhan Ciptaan

Peran Media untuk Menyucikan Dunia bagi Keutuhan Ciptaan

Para Anggota Signis Indonesia usai merayakan misa di Gereja Katedral Ketapang, Minggu (25/02/2018)
Para Anggota Signis Indonesia usai merayakan misa di Gereja Katedral Ketapang, Minggu (25/02/2018)

Asosiasi pekerja media katolik yang bergabung dalam Signis Indonesia menyelenggarakan rapat tahunan di Keuskupan Ketapang, 24-28 Februari 2018. Kegiatan selama empat hari itu mendalami tema “Peran Media untuk Menyucikan Dunia bagi Keutuhan Ciptaan”. Selain bertolak dari tugas pokok Gereja untuk menguduskan dunia, tema ini sejalan dengan perhatian Keuskupan Ketapang terhadap isu lingkungan dan keutuhan ciptaan.

“Tema ini inspirasinya pertama-tama dari tugas gereja untuk menguduskan dunia yang digumuli oleh para uskup seindonesia dalam hari-hari studi November 2017. Selain itu, tema ini bertolak dari perhatian Keuskupan Ketapang pada isu lingkungan dan keutuhan ciptaan sangat besar,” kata Presiden Signis Indonesia Rm. Frans de Sales, SCJ dalam pidato pada acara penyambutan di Aula Keuskupan Ketapang, Sabtu (24/02/2018).

Signis, lanjut Rm Frans, merupakan asosiasi pekerja media katolik yang diakui oleh Kepausan. Oleh karena itu para anggota Signis ambil bagian dalam tugas Gereja untuk menyucikan dunia dan menjaga keutuhan ciptaan melalui pengelolaan media massa.

Pada kesempatan yang sama, Uskup ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi Pr menyatakan pentingnya peran komunikator, yaitu pengelola, dalam penyampaian pesan melalui media. Media memang mempunyai pengaruh yang besar bagi masyarakat. Akan tetapi di balik itu, peran pengelola sangat menentukan.

“Yang mempengaruhi media adalah kualitas komunikator, cara dia mengemas berita, mengemas pewartaan, dan cara menyampaikan serta pilihan-pilihan media penyampaian,” kata Mgr. Pius.

Ia mengajak para pengelola media katolik untuk berkarya dalam kekhasan nilai-nilai kristiani, yaitu cinta kasih. Cinta kasih kristiani hendaknya menjadi semangat dasar pengelola media katolik yang bergabung dalam Signis. Ini sesuai dengan arti nama signis, yaitu dari kata signum yang berarti tanda dan ignis berarti api. Karena itu ia berharap kegiatan Signis di wilayah keuskupannya akan membakar semangat para pekerja media untuk terus mewartakan iman.

“Anda mesti menjadi tanda pembawa api semangat untuk terus mewartakan iman dalam semangat cinta kasih. Cinta tidak pernah kehabisan cara untuk berkomunikasi dan mewartakan. Maka dari itu, ketika komunikator memahami dan dirasuki oleh cinta. Yang menentukan media agar mempunyai daya yang kuat sampai ke dinding-dinding gereja, menjangkau tembok-tembok biara adalah tanda yaitu cinta
” kata Uskup Pius.

Sebayak 34 anggota hadir dala pertemuan empat hari ini. Mereka terdiri atas 19 utusan Komisi Komsos keuskupan, dua pengelola radio, tiga lemmbaga, dan satu sanggar. Akan hadir juga dalam kegiatan ini Ketua Komisi Komsos KWI Mgr. Hilarion Datus Lega, Pr bersama Sekretaris Eksekutifnya Rm Kamilus Pantus, Pr.

Tiba Sabtu (24/02), para peserta diantar ke penginapan sekaligus tempat pertemuan Pusat Pastoral Bina Utama Keuskupan Ketapang. Sore harinya mereka disambut secara adat oleh Uskup Ketapang dan tokoh-tokoh umat setempat.

Pertemuan akan dimulai Minggu (50/02). Selanjutnya peserta akan mendalami tema peran media untuk menyucikan dunia bagi keutuhan ciotaan melalui aneka kegiatan selama empat hari. Di antaranya workshop, latihan praktis produksi media bagi umat, latihan mengolah sampah plastik, dan penanaman pohon.