Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Perbedaan Bukan Alasan Tidak Bersatu

Perbedaan Bukan Alasan Tidak Bersatu

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 75

Yayasan Katolik Yos Sudarso yang menyelenggarakan pendidikan SD hingga perguruan tinggi ini mungkin sudah tak asing lagi bagi masyarakat Kota Batam.
Yayasan yang terletak di Teluk Tering, Batam, Provinsi Kepulauan Riau ini tidak hanya ahli mencetak manusia handal, tapi juga melakukan terobosan-terobosan untuk menyatukan persepsi.
Mungkin persepsi ini, termasuk menyatukan perbedaan, seperti yang terlihat saat buka puasa bersama yang digelar, Senin (13/6/2016) di aula gedung olahraga yayasan tersebut.
Meski dari nama yayasannya adalah Katolik, namun apresiasi keberagaman dan mencintai sesama sudah terukir di sini sekian lama.
“Ini menjadi agenda tahunan kami. Dan buka puasa bersama ini menjadikan kami di yayasan ini semakin kuat, solid dan demi mewujudkan impian pendidikan yang dapat mencetak manusia-manusia handal ke depan. Tidak hanya pelajar beragama Katolik. Buktinya, yayasan ini muridnya dari 6 agama yang disahkan di Indonesia,” kata Ketua Yayasan Yos Sudarso Pastor Niko Doli Lolon, melalui Humas SMA Warsito, seperti dilansir Tribunnews.com.
Untuk lebih bermanfaat momen itu, Ustadz H Aceng Abdul Aziz pun didatangkan untuk memberikan tauziah pada acara buka puasa bersama tersebut.
Dalam tauziahnya, Ustadz Abdul Aziz mengatakan bahwa bulan puasa bukan saja hanya menahan haus dan lapar semata. Namun, semua organ tubuh juga harus berpuasa.
“Apa itu? Ya mata puasa melihat yang jelek, bibir puasa mengucapkan yang tak baik, puasa telinga mendengarkan yang kurang baik, tangan puasa mengambil yang bukan hak milik,” paparnya.
Lebih jauh, ustadz itu mengajak umat Muslim agar benar-benar memanfaatkan momen tersebut.
Sementara itu, Ademas Tri Nugraha, guru di SMA ini mengatakan sudah tiga tahun dirinya mengabdi di sekolah tersebut. Meski dia mengabdi di yayasan non-Muslim, namun menurutnya tidak ada perbedaan.
“Di sini tidak ada lagi perbedaan. Perbedaan bukan lagi sebagai alasan tidak bersatu. Intinya saling menghargai,” katanya.
Tak hanya, saling menghargai di sana, ruang salat bagi Muslim disediakan. “Ruang salat bagi kami ada,” tambahnya.

Sumber: Ucan Indonesia
Kredit Foto: Suasana buka puasa bersama di Yayasan Katolik Yos Sudarso (Dok: Ucan Indonesia)