Home BERITA Pernas Komisi HAK: Mgr. Harun Ajak Tidak Lelah Bangun Hidup Rukun, Damai...

Pernas Komisi HAK: Mgr. Harun Ajak Tidak Lelah Bangun Hidup Rukun, Damai dan Harmonis

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Yesus Juruselamat, PERNAS Komisi HAK KWI, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Denpasar-Bali, 2022
Mgr. Harun Yuwono, memukul gong pembukaan Pernas secara resmi didampingi Mgr. San, PLT. Dirjen Bimas Katolik, Staf khusus Kementerian Agama RI dan Panitia Pelaksana / Komsos Keuskupan Denpasar

MIRIFICA.NET – Ketua Komisi Hubungan Antar-agama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Yohanes Harun Yuwono, mengajak para Fungsionaris Komisi HAK se-Indonesia maupun umat Katolik umumnya untuk terus menerus tanpa lelah membangun hidup rukun, damai dan harmonis.

Ajakan itu diungkapkan Uskup Keuskupan Agung Palembang tersebut dalam homili pada misa pembukaan Pernas Komisi HAK yang berlangsung di Hotel Mercure Nusa Dua, Bali, Minggu (6/2) petang.

Mgr. Harun, demikian akrab disapa, menegaskan bahwa dalam kehidupan spiritualitas, Gereja Katolik tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari dalam perjumpaan dengan saudara-saudara dari segala latar belakang apapun. Oleh sebab itu, Mgr. Harun mengajak untuk terus menerus tanpa lelah membangun hidup rukun, damai dan harmonis.

“Mari kita terus menerus tanpa lelah membangun kehidupan kerukunan, kedamaian dan keharmonisan sedemikian sehingga bumi sebagai rumah kediaman kita bersama ini menjadi semakin layak untuk kita diami bersama dan untuk kita wariskan ke generasi setelah kita,” ajaknya.

Perayaan misa pembukaan Pernas yang bertepatan dengan misa Minggu Prapaskah pertama itu dipimpin (Selebran Utama) oleh Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, didampingi Mgr. Harun Yuwono bersama dua imam yaitu RD. Agustinus Heri Wibowo (Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI) dan RP. Paskalis Nyoman Widastra, SVD (Ketua Komisi HAK Keuskupan Denpasar).

 Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Yesus Juruselamat, PERNAS Komisi HAK KWI, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Denpasar-Bali, 2022
Misa Pembukaan / Komsos Keuskupan Denpasar

Pada bagian lain homilinya, Mgr. Harun mengingatkan bahwa Gereja diundang untuk ikut berpartisipasi dan ambil bagian secara aktif dalam kehidupan bersama dengan penuh tanggung jawab, bukan hanya sebagai penonton.

“Dalam kehidupan sehari-hari kita harus menjadi saksi di tengah masyarakat majemuk lewat partisipasi aktif dalam kehidupan bersama, penuh tanggung jawab bukan hanya sebagai penonton,”tegasnya.

Partisipasi aktif ini, menurut Mgr. Harun, merupakan salah satu fokus perhatian dari Bapak Suci Paus Fransiskus dalam Sinode Uskup Sedunia yang sedang berlangsung. Ada tiga fokus utama dalam Sinode ini, yaitu persekutuan, partisipasi dan misi.

Selapas misa, acara dilanjutkan dengan protokoler pembukaan yang diisi dengan laporan Ketua Panitia dan beberapa sambutan, termasuk sambutan dari Menteri Agama RI Yakut Cholil Qoumas, melalui rekaman video.

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Yesus Juruselamat, PERNAS Komisi HAK KWI, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Denpasar-Bali, 2022
Suasana acara pembukaan / Komsos Keuskupan Denpasar

Menteri Agama mengatakan, sebagai salah satu tantangan kehidupan bangsa saat ini adalah pluralitas. Hal itu, katanya, bukan karena kita beda agama tetapi adanya pembedaan oleh sebagian pihak tertentu yang bisa mengancam kedamain, kerukunan dan keharmonisan.

“Untuk itu dalam merawat dan menyatukan kebhinekaan kita perlu ada upaya bersama melalui moderasi beragama sebagai solusi jalan tengah, tidak ekstrim kanan, tidak ekstrim kiri, sehingga menjadi penyeimbang dalam kehidupan beragama dan bernegara,” kata Menteri Cholil Qoumas.

Menurut Menteri Agama, moderasi beragama bukan sebuah diskursus atau wacana tetapi merupakan nilai-nilai yang hidup dan telah dipraktekkan di tengah kehidupan masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu.

Di bagian akhir sambutannya, Menag Cholil Qoumas mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan pembangunan kapasitas fungsionaris Komisi HAK KWI yang mengambil tema penguatan moderasi beragama yang merupakan program Kemenag RI dan berharap dari kegiatan ini akan menghasilkan langkah strategis, sistematis dan simultan untuk merawat persaudaran dan kerukunan di Indonesia.

“Semoga kegiatan ini bisa memberikan kontribusi sebagai penguat moderasi beragama demi terwujudnya masyarakat yang harmonis, rukun, damai dan inklusif menuju Indonesia maju dan sejahtera,” pungkasnya.

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Yesus Juruselamat, PERNAS Komisi HAK KWI, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Denpasar-Bali, 2022
PLT. Dirjen Bimas Katoli Kemenag RI Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono / Komsos Keuskupan Denpasar

Sebelumnya PLT Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, dalam sambutannya, juga menyampaikan apresiasi kepada Gereja Katolik melalui Komisi HAK KWI.

Menurut PLT Dirjen Bimas Katolik, kegiatan ini selain sebagai pengembangan SDM Fungsionaris HAK juga merupakan bentuk dukungan Gereja Katolik Indonesia dalam merawat kebangsaan dan menguatkan program pembangunan pemerintah khususnya Kementerian Agama serta menegaskan dukungan Gereja Katolik terhadap pencanganan tahun 2022 sebagai tahun toleransi.

Sementara itu, selaku tuan rumah Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, menyambut sukacita dan penuh gembira seluruh peserta Pernas Komisi HAK dan atas penyelenggarakan kegiatan ini dilaksanakan di pulau Bali yang dijuluki sebagai pulau cinta.

Dengan dilangsungkannya kegiatan ini di Bali, menurut Mgr. San, Bali sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan setelah dua tahun ini ‘tidur nyenyak’ akibat mewabahnya Covid 19.

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Yesus Juruselamat, PERNAS Komisi HAK KWI, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Denpasar-Bali, 2022
Mgr. Silvester San, Uskup Denpasar / Komsos Keuskupan Denpasar

Di sisi lain, Mgr. San, mengungkapkan, tema yang diangkat dalam Pernas ini sangat menarik dan relevan dengan kondisi bangsa Indoenesia dengan aneka suku, agama, ras dan golongan. Keanekaragaman atau perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia, kata Mgr. San, merupakan anugerah dan kekayaan bangsa Indonesia.

“Tetapi disadari juga bahwa perbedaan itu, jika tidak dikelola dengan baik sangat rentan dengan konflik,” kata Mgr. San.

Dalam kondisi demikian, Mgr. San, berharap Negara harus hadir dalam melindungi seluruh warga negara. Kemudian yang mayoritas juga harus melindungi yang minoritas dan minoritas jangan merasa terancam. Khusus kepada Gereja Katolik, Mgr. San, menegaskan harus terpanggil dan menjadi kewajibannya sebagai bagian integral bangsa Indonesia untuk menjaga nilai-nilai moderasi beragama.

Ketua Paniti Pernas yang juga Sekretaris Komisi HAK KWI, RD. Agustinus Heri Wibowo, dalam laporannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian akibat pandemi covid 19. Romo Heri, demikian akrab disapa, memastikan bahwa seluruh rangkaian Pernas ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Yesus Juruselamat, PERNAS Komisi HAK KWI, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Denpasar-Bali, 2022
RD. Agustinus Heri Wibowo, Ketua Panitia Pernas / Komsos Keuskupan Denpasar

Para peserta kegiatan ini, menurut Romo Heri, datang dari keuskupan-keuskupan di Indonesia dan mewakili 34 Provinsi di Indonesia. Kehadiran peserta ini, juga tema yang diangkat dalam Pernas, katanya, menunjukkan kekatolikan menguatkan keindonesiaan dan keindonesiaan meneguhkan kekatolikan.

Pernas yang mengusung tema “Penguatan Moderasi Beragama untuk Mendukung Masyarakat yang Damai dan Inklusif untuk Pembangunan yang Berkelanjutan,” digelar dari 6 – 9 Maret 2022.

Dalam acara pembukaan, selain dihadiri dua Uskup dan para peserta seluruh Indonesia, juga dihadiri Staf Khusus Menteri Agama RI, PLT. Dirjen Bimas Katolik, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI DR. H. Wawan Djunaedi, Pembimas Katolik Provinsi Bali serta undangan lainnya.

Penulis: Hironimus Adil

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Yesus Juruselamat, PERNAS Komisi HAK KWI, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Denpasar-Bali, 2022
Peserta Pernas dari seluruh Indonesia / Komsos Keuskupan Denpasar