Beranda BERITA Peserta PKSN ke-6 Disambut Secara Adat di Tana Toraja

Peserta PKSN ke-6 Disambut Secara Adat di Tana Toraja

KESEJUKAN alam Toraja seolah menyambut kedatangan rombongan pegiat Komunikasi Sosial (Komsos) dari 23 keuskupan di Indonesia, Rabu siang, 29/5. Rombongan yang dipimpin oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) itu disambut umat Katolik Toraja dan disuguhi santap siang di Bukit Nona, sembari turun gerimis.

Keindahan alam Toraja sungguh memanjakan mata, membuat decak kagum dan rasa syukur di hati. Keramahan umat terpancar dalam penyambutan penuh persaudaraan.

Sesampai di Makale, Tana Toraja, para peserta disambut dengan tarian tradisional, disuguhi Ma’lambuk dan suguhan sirih pinang di kompleks Gereja Paroki Hati Kudus Yesus, Toraja, Keuskupan Agung Makassar.

Para utusan dari 23 keuskupan di Indonesia dan rombongan Badan Pengurus Komsos KWI ini hadir dalam rangka merayakan Pekan Komunilasi Sosial Nasional (PKSN) ke-6 di Keuskupan Agung Makassar. Perarakan dari Gedung DPRD Toraja menuju Paroki Hati Kudus Yesus cukup panjang. Iring-iringan anak-anak yang menari dan satu grup drumband lengkap tampak meriah.

Para imam pun mengenakan jubah selama perarakan dan penyambutan secara adat. Sementara di sudut-sudut jalan tampak para anggota THS/THM ikut ambil bagian menjaga keamanan bersama para polisi yang mengatur lalu lintas jalan agar tetap lancar. Suasana semakin semarak dan bertabur sukacita.

Dalam upacara penyambutan secara adat, Romo Albert Antonius Arina, atas nama umat, sangat bersukacita karena bisa mengalami kebersamaan dengan para imam dan utusan Komsos dari berbagai tempat di pelosok Indonesia.

Dia menjelaskan, tarian Ma’lambuk adalah tarian khas Toraja. Tarian ini dimaksudkan untuk menyambut tamu-tamu istimewa. “Kami sangat senang untuk peristiwa luar biasa ini. Selamat datang. Kiranya bukan hanya sekali datang, tetapi pintu selalu terbuka untuk kehadiran di lain kesempatan,” ungkapnya.

Suguhan makanan khas Toraja deppatori dinikmati oleh para peserta. Aroma khas kopi Toraja pun tak kalah untuk dinikmati. Aroma dan rasa kopi ketika dicicipi sungguh nikmat. Senyum dan tawa menghiasi persaudaraan yang terpendar di wajah umat yang hadir.

Salah satu anggota Badan Pengurus Komsos KWI, A. Margana sangat senang dengan penyambutan bernuansa tradisional ini. Tidak hanya itu, baginya, sukacita umat memberi keteduhan di hati. “Senang sekali atas penyebutan dari umat di sini. Sangat sejuk dengan kebersamaan ini,” kesannya singkat.

Hadir dalam upacara penyambutan ini, Sekretaris Eksekutif Komsos KWI, Romo Kamilus Pantus, Vikep Toraja, Romo Natanael Runtung, beberapa imam yang bertugas di Toraja, dan banyak tokoh Gereja, serta umat dari berbagai latar belakang. (Romo Ino-Atambua/RBE)