SEORANG ibu bercerita bagaimana ia merindukan kepulangan putranya yang telah lama merantau tanpa kabar berita. Orang-orang sekampung mengingatkan si ibu berhenti berharap karena memang sang putra hilang bagaikan ditelan bumi. Namun, sang ibu terus berharap dan berdoa semoga putranya bisa pulang kembali sebelum ia menutup mata. Doa sang ibu terkabul. Suatu saat sang putra datang bersama istri dan anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa.
Kerinduan Simeon terpenuhi karena telah melihat Sang Mesias. Kerinduan Simeon, sebagaimana kerinduan seluruh umat Israel menjadi nyata dan memercikan kembali harapan bahwa Allah menyelamatkan mereka. Terang keselamatan inilah yang akan menuntun mereka kepada kehidupan.
Dalam keseharian hidup, kita pun terus berharap akan kehadiran dan penyelenggaraan Tuhan. Sejauh mana kita berupaya mencari dan menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup harian kita? Beriman kepada Allah hendaknya menyata dalam sikap hidup penuh pengharapan. Beriman dan berharap kepada Allah terukir dalam sikap dan semangat untuk mengasihi satu sama lain. Karenanya, mengimani Kristus berarti kita mesti hidup seturut sikap dan perbuatan-Nya.
Berilah aku terang-Mu, ya Tuhan, agar aku dapat menyelami dan melaksanakan Sabda kasih-mu. Amin.
Sumber : Ziarah Batin 2015
Kredit Foto: Simeon dan Anna bertemu Yesus, www.johnaugustswanson.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.