Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Jumat: 21 Juli 2017, Mat. 12:1-8

Renungan Harian, Jumat: 21 Juli 2017, Mat. 12:1-8

ENGORBANAN anak domba bagi orang Israel ialah peringatan bahwa mereka diselamatkan Tuhan dari kematian anak-anak sulung di seluruh Mesir. Kalau melihat tanda darah anak domba pada rumah tempat mereka tinggal, “Tuhan aka lewat” (Kel. 11:13). Kelak penghormatan pada hari Sabat bergeser menjadi sekadar aturan dan ritual di kalangan orang Yahudi. Itu sebabnya Yesus menanggapi teguran orang-orang Farisi atas murid-murid-Nya yang dianggap melanggar aturan hari Sabat dengan mengatakan, “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat” (Mat. 12:8). Pergeseran makna ke arah pemutlakan aturan di atas belas kasihan terhadap manusia adalah kekeliruan yang harus diperbaiki, karena seharusnya kehendak Tuhan lebih penting daripada aturan buatan manusia. Yesus mengarahkan setiap perbuatan orang beriman kepada keselamatan sesama manusia, lebih daripada memenuhi kewahiban keagamaan belaka.

Tindakan-tindakan iman kita sebagai umat Kristiani di zaman ini tidak bileh hanya merupakan kebiasaan keagamaan, tetapi mesti dikemablikan pada makananya yang dimaksudkan Kristus. Yang dikehendaki0-Nya adalah belas kasihan, buah  persembahan, maka kesejahteraan dan kebahagiaan sesama manusia harus menjadi prioritas perwujudan iman kita.

Yesus Tuhanku, Engkau mengasihi manusia melebihi segala persembahan yang mereka berikan kepada-Mu. Semoga aku lebih mementingkan keselamatan dan kebahagiaan sesamaku daripada kesalehan-kesalehan pribadi. Amin.

 

Sumber: Ziarah Batin 2017

Kredit Foto: Darah anak domba dioleskan di pintu rumah/Wordpres.com