Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Jumat: 30 Juni 2017, Mat. 8:1-4

Renungan Harian, Jumat: 30 Juni 2017, Mat. 8:1-4

BRAM mendapat nama baru: Abraham. Nama baru ini memuat misi hidupnya yang baru, yaitu menjadi bapa banyak bangsa. Demikian pula Sarai berganti nama menjadi Sara, artinya ibu bangsa-bangsa. Sebagai bukti tugas baru ini, Allah memberikan mereka seorang anak laki-laki: Ishak. Dari Ishak ini lahirlah semua keturunan bangsa Israel. Kelahiran Ishak menjadi bukti tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Abraham yang sudah tua dan Sara yang mandul bisa punya anak. Kehendak Tuhan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja sepanjang masa.

Mukjizat merupakan butki bahwa Allah ikut campur tangan dalam hidup manusia. Tak ada yang mustahil bagi-Nya. Dalam Injil kita baca seorang kusta datang kepada Yesus dan mohon agar Yesus mentahirkanya. Yesus pun mengulurkan tangan-Nya dan orang itu pun langsung sembuh. Orang kusta, yang tadinya disingkirkan masyarakat karena dipandang berdosa dan dikutuk Tuhan, kini diterima kembali dalam masyarakat. Pemulihan secara fisik, batin dan sosial dari orang kusta ini menjadikan Yesus terkenal. Karena itu, Yesus melarangnya untuk tidak menyiarkan berita ini, karena bisa saja orang salah paham tentang Yesus dan mencarin-Nya hanya karena mukjizat, bukan karena beriman kepada-Nya. Padahal imanlah yang terpenting. Seperti Abraham dan orang kusta, kita pun harus menjadi orang beriman. Janganlah kita menjadi pengagung mukjizat Yesus semata saja.

Ya Tuhan, tolonglah aku menjadi orang beriman teguh di tengah kesulitan hidupku. Jagalah aku agar terhindar dari mencari tandan dan mukjizat saja. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2017

Kredit Foto: Abraham dan Isterinya, Sarah