Home Jendela Alkitab Harian Renungan Harian: Kamis, 12 Maret 2015

Renungan Harian: Kamis, 12 Maret 2015

Ilustrasi: Kepalsuan - viewatammarblog.blogspot.com

Lukas 11:14-23

TUDUHAN PALSU

Beberapa waktu lalu tidak lama sesudah BG dijadikan tersangka oleh KPK dengan dugaan gratifikasi, maka pihak Polri balik menjadikan Ketua KPK AS dan wakil Ketua KPK BW tersangka untuk kasus yang berbeda berdasarkan laporan masyarakat. BW diduga memaksakan saksi memberikan kesaksian palsu dalam kasus yang dibelanya. Sedangkan AS diduga melakukan pemalsuan dokumen. Selain itu, dua pimpinan KPK lainnya juga dilaporkan ke Polri karena kasus yang bebeda-beda. Demikian pun 21 penyidik KPK dilaporkan kepada Polri karena memiliki senjata api secara tidak syah. Yang menarik bahwa kasus-kasus itu sudah lama terjadi. Karena itu beberapa pengamat mengatakan sulit untuk tidak menghubungkan pelaporan-pelaporan tersebut dengan balas dendam karena menjadikan BG tersangka.

Orang bisa saja kalap dan menyerang balik. Hal seperti itulah yang terjadi pada Yesus sebagaimana diceriterakan dalam Injil hari ini. Ketika para lawannya tidak bisa berbuat apa-apa lagi melihat popularitas Yesus semakin meningkat, maka mereka pun menuduh Yesus dengan tuduhan-tuduhan yang tidak benar. Ketika Yesus mampu mengusir setan dari orang-orang yang kerasukan setan, mereka malah menuduh Yesus mengusir setan dengan menggunakan kekuasaan kepala setan yakni Beelzebul. Mereka sama sekali tidak mengakui bahwa kekuasaan Yesus mengusir setan berasal dari Allah.

Yesus menjawab tuduhan mereka dengan dua argumentasi berbeda yang menyebabkan mereka terpojok. Pertama, setiap kerajaan yang terpecah pasti binasa. Kedua, setiap rumahtangga yang terpecah-pecah pasti runtuh. Bagaimana mungkin kerajaan Iblis itu bertahan kalau di dalam adanya perpecahan yakni setan melawan setan. Hal itu dikatakan Yesus karena mereka menuduh Yesus mengalahkan setan dengan menggunakan kekuatan setan. Demikianpun hal dengan rumah tangga. Bagaimana rumahtangga itu bisa bertahan kalau di dalamnya ada perpecahan karena anggota melawan sesama anggota yakni setan melawan setan. Dengan dua argumentasi itu para lawan Yesus bungkam dan tidak bisa membalas.

Menurut Yesus hanya kerajaan yang lebih kuat akan mampu mengalahkan kerajaan setan itu. Tidak mungkin kerajaan setan melawan kerajaan setan. Dan kerajaan yang kuat itu adalah kerajaan Allah. Dengan kata lain, Yesus mau mengatakan bahwa Dia mengusir setan bukan dengan kekuasaan setan melainkan dengan kekuasaan Allah.  Karena Dia telah mengusir setan dengan kekuasaan Allah, maka sesunggunya kerajaan Allah telah berada di tengah mereka.

Melalui perikope Injil hari ini, Yesus mau menyampaikan beberapa kebenaran. Pertama, kadang-kadang terjadi bahwa ketika orang tidak berdaya melawan orang lain dengan argumentasi yang sahih, maka dia sering kali menyerang itu dengan argumentasi yang tidak benar bahkan dengan tuduhan palsu atau dengan pembunuhan karakter seseorang. Sebagai orang-orang kristiani kita hendaknya menjauhi hal-hal serupa itu yakni menyerang nama baik seseorang. Kedua, tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada kita hendaknya ditanggapi dengan terus berbuat baik. Yesus melawan tuduhan-tuduhan itu dengan terus berbuat baik. Dia berjalan dari desa ke desa dan kota ke kota sambil mengajar dan berbuat baik. Kejahatan tidak boleh dilawan dengan kejahatan. Ketiga, Yesus mengakhiri wejangannya dengan mengatakan: “Siapa tidak bersama Aku dia melawan Aku dan siapa yang tidak mengumpulkan bersama Aku dia mencerai-beraikan”. Seorang kristiani tidak boleh suam-suam kuku di dalam memilih kebaikan atau kejahatan. Dia harus berani membuat pilihan antara yang baik atau sebaliknya.

Semoga melalui Sabda Tuhan di dalam injil hari ini kita senantiasa diteguhkan untuk terus berbuat baik betapapun kita sering disalah mengerti oleh orang lain dan meminimalisir kencendrungan memojokkan orang-orang lain sebagaimana telah dilakukan oleh lawan-lawan Yesus dalam Injil hari ini. Tuhan memberkati.

 

Credit Foto: Kepalsuan – viewatammarblog.blogspot.com