Home Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Minggu: 02 Oktober 2016, Luk. 17:5-10

Renungan Harian, Minggu: 02 Oktober 2016, Luk. 17:5-10

Tambakhanlah iman kami/www.katolisitas.org

LUK 17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: “Tambahkanlah iman kami!”

Luk 17:6 Jawab Tuhan: “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”

Luk 17:7 “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

Luk 17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

Luk 17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

Luk 17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Renungan

Dalam bacaan hari ini, kata iman ataupun percaya sungguh sangat kentara  dipaparkan. Dalam kitab Habakuk dikatakan: ”Orang yang benar itu akan hidup oleh kepercayaannya” ( Hab.2:4 ). Sedangkan dalam bacaan kedua, surat Rasul Paulus kepada Timotius mengatakan, “Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus” ( 2Tim.1:13 ). Makin bertambah nyata dengan mendengarkan bacaan Injil; “ Tambahkanlah iman kami” ( Luk.17:5).

Iman yang dipaparkan dalam bacaan hari ini dikaitkan dengan penderitaan. Penderitaan yang harus ditanggung oleh setiap orang beriman karena ketaatan pada kehendak Bapa. Bapa-lah Tuan kita dan kita adalah hamba-hamba yang harus merasa berbahagia karena boleh mengambil bagian dalam karya keselamatan-Nya.

Namun, sebagaimana Paulus berkata, kita pun harus percaya”  … ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Jadi yang membuat kita bertahan dan kuat dalam menderita bukanlah diri kita yang kuat, hebat dan tangguh, namun iman dan kepercayaan kita yang mendatangkan kekuatan Allah.

Ya Allah, aku hanyalah hamba yang tak berguna. Aku sangat lemah, mudah menangis dan mengeluh, aku tak akan pernah melepaskan Engaku Tuhan, karena hanya dari –Mulah segala kekuatan itu berasal. Tambahkanlah imanku ini, Amin.

==============

Sumber: Ziarah Batin 2016