Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Minggu: 09 Oktober 2016, Luk. 17:11-19

Renungan Harian, Minggu: 09 Oktober 2016, Luk. 17:11-19

Naaman yang disembuhkan Elia/Foto: witzend.wordpress.com

LUK 17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.

Luk 17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh

Luk 17:13 dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”

Luk 17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.

Luk 17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,

Luk 17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

Luk 17:17 Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

Luk 17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”

Luk 17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”

Renungan

Dengan kuasa Allah, Elisa menyembuhkan penyakit kusta dari Naaman. Naaman sembuh hanya dengan membenamkan diri sebanyak tujuh kali di Sungai Yordan. Dan Elisa tidak memanfaatkan kesembuhan ini untuk keuntungan dirinya sendiri. Elisa menolak uang yang hendak diberikan oleh Naaman. Elisa sadar bahwa dirinya hanyalah seorang pelayan Tuhan. Bagi Elisa, Naaman dapat mengenal dan merasakan kemuliaan Tuhan adalah tujuan pelayanannya.

Yesus memuji orang Samaria, dari sepuluh orang kusta, yang telah disembuhkan, Yesus memujinya karena orang ini kembali kepada Yesus sambil memuliakan Tuhan; berlutut di depan kaki-Nya sambil bersyukur. Ia terbuka hatinya dan percaya bahwa Yesuslah sumber pemulihan dan keselamatan bagi manusia. Hanya melalui Dia-lah segala kebaikan itu terpancar, Iman inilah yang menyelamatkannya.

Sebagaimana Nabi Elisa dan Tuhan kita Yesus Kristus, setiap manusia diberi karunia oleh Tuhan untuk keselamatan sesamanya, bukan semata –mata untuk dirinya sendiri. Inilah Misi Tuhan bagi kita. Maka, kehadiran kita hendaknya membawa manfaat bagi orang yang membutuhkan, dan dengan demikian, semakin banyak orang memuliakan Allah.

Ya Bapa, Engkaulah yang melengkapi aku dengan begitu banyak karunia dalam hidupku. Sadarkanlah aku bahwa karunia itu bukanlah untuk hidupku sendiri melainkan untuk aku salurkan bagi keselamatan sesamaku, demi Kristus Tuhan dan Penyelamatku. Amin.

=============

Sumber: Ziarah Batin 2016