Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian Rabu 29 Maret 2017 (Yohanes 5: 17 – 30)

Renungan Harian Rabu 29 Maret 2017 (Yohanes 5: 17 – 30)

Siraman Rohani

Rabu 29 Maret 2017

oleh: Rm Fredy Jehadin SVD

 

Tema:  Bapa-Ku Bekerja Sampai Sekarang, Maka Aku Pun Bekerja Juga!

(Yohanes 5: 17 – 30)

 

Saudara-saudari… Ibu Anna Katarina Janssen, mama dari St. Arnoldus Janssen pernah berkata: “Orang malas adalah bantal setan!” Penjelasannya adalah bahwa mereka yang malas bekerja, kerjanya suka berkayal. Kadang kayalannya melakukan hal-hal yang buruk. Sebaliknya orang yang rajin bekerja adalah orang yang otaknya selalu sibuk dengan apa yang sudah direncanakannya. Dia berpacu dengan waktu dan selalu berusaha agar apa yang sudah direncanakannya bisa dikerjakan sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan.

Kalau kita melihat kenyataan yang terjadi di masyarakat, khususnya di wilayah tempat saya bekerja, banyak gelandangan di kota, banyak anak jalanan. Banyak dari anak jalanan ini menjadi pencopet dan pencuri. Setan selalu menghantui pikiran mereka.

Saudara-saudari… Hari ini Yesus berkata kepada orang – orang Yahudi: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”  Lewat pernyataan ini Yesus mau menyampaikan pesan kepada para pendengar-Nya bahwa Tuhan tidak pernah istirahat dari pekerjaanNya.  Setiap saat Tuhan selalu bekerja; setiap saat Tuhan selalu menciptakan manusia baru; setiap saat Tuhan selalu memberi hidup untuk mahluk hidup; setiap saat Tuhan selalu mendengarkan permohonan manusia; setiap saat Tuhan selalu menyembuhkan orang sakit;  dst.

Tetapi musuh-musuh Yesus selalu menentang Yesus karena Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat. Musuh-musuh Yesus mengartikan istirahat pada hari Sabat sebagai istirahat total tanpa kerja, termasuk tidak boleh melakukan pelayanan kasih. Padahal kenyataannya, manusia sebagai mahluk dinamis selalu aktip setiap saat. Manusia butuh makan, minum, bernafas dll. Yesus samasekali tidak tahluk akan tantangan orang Yahudi. Kasih dan belas kasihan-Nya tidak bisa dihalangi oleh siapa-pun. Dia tahu bahwa itulah misi utama-Nya datang ke dunia ini, yaitu untuk melaksanakan cinta Tuhan, mati demi keselamatan manusia. Itulah makanan-Nya, yaitu melakukan kehendak Bapa-Nya. Kehendak Bapa-Nya selalu dikerjakan-Nya setiap saat. Di siang hari Dia pergi mengajar dan menyembuhkan orang sakit, dan pada malam hari Dia selalu berkomunikasi dengan Bapa-Nya lewat doa. Doa adalah satu pekerjaan, karena membutuhkan disipline diri dan konsentrasi. Banyak orang gagal dalam berdoa karena tidak tahu mendisiplinkan dirinya dan tidak bisa fokus kepada Pribadi, yang sedang dihadapinya yaitu Tuhan.

Pernyataan Yesus hari ini: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga” sungguh satu peringatan bagi kita akan kehebatan Tuhan. Tuhan sungguh mencintai manusia dan selalu bekerja demi keselamatan manusia.

Pertanyaan untuk kita: Sadarkah kita bahwa Tuhan selalu bekerja di dalam diri kita? Sambil mendengar atau membaca Renungan sederhana ini, apakah anda sungguh merasakan bahwa Tuhan sedang bekerja dalam diri anda?

Marilah saudara-saudari… Kita harus sampaikan syukur dan terima kasih kepada Tuhan, karena Dia selalu bekerja dalam diri kita.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu bekerjasama dengan kita dan memberi kita semangat dan kekuatan agar kita pun sanggup melakukan hal-hal yang baik setiap hari, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk sesama kita.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.