Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian Sabtu 8 April 2017 (Yohanes 11: 45 – 56)

Renungan Harian Sabtu 8 April 2017 (Yohanes 11: 45 – 56)

Siraman Rohani

Sabtu 08 April 2017

Rm Fredy Jehadin, SVD

 

Tema:  Pandanglah Salib Kristus!

(Yohanes  11: 45 – 56)

 

Saudara-saudari… Kisah Injil hari ini masih sangat terasa dalam hidup kita sampai saat ini. Bahwa ada banyak saudara-saudari kita yang berkehendak baik selalu menjadi korban kecemburuan orang yang rakus, entah rakus akan kekayaan duniawi atau rakus akan politik, rakus akan kedudukan.  Puji Tuhan bahwa dari antara sama saudara-saudari kita yang berkehendak baik, walaupun mereka ditantang dari berbagai sudut kehidupannya, masih tetap berjuang, tanpa putus asa, mempromosikan kebenaran dan kejujuran dalam hidup mereka. Bagi orang-orang seperti ini patut kita puji dan doakan terus agar selalu kuat dan sehat. Mudah-mudahan contoh hidup mereka selalu menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk kita.

Kalau saya renungkan kehidupan dari mereka yang selalu mempromosikan kebenaran dan kejujuran, serta berjuang untuk meningkatkan taraf hidup sesama, dari kehidupan miskin ke taraf hidup yang lebih baik, dari kehidupan terlantar ke kehidupan yang teroganisir, dari kehilangan hak dan kebebasan menjadi pribadi yang merasa punya harga diri dan kebebasan untuk mengungkapkan pikiran, dalam diri orang ini saya temukan Kristus yang sungguh hidup. Saya selalu merasakan dan percaya bahwa orang-orang hebat ini sudah dirasuki oleh Roh Tuhan. Sabda Tuhan sudah menjadi pelita hidup mereka. Sabda Tuhan sudah menjadi jiwa hidup mereka. Mereka sudah menjadi Kristus bagi orang lain. Sabda Kristus bukan lagi sesuatu yang sangat abstrak, tetapi sebaliknya sungguh hidup dan sangat konkrit.

Yesus Kristus yang hari-harinya selalu mengajar dan melayani orang sakit, membangkitkan orang mati, memperbanyakkan roti dan ikan bagi mereka yang lapar, ditantang oleh mereka yang rakus akan kuasa dan takut akan kehilangan pengikut. Dorongan roh jahat ini sungguh sangat kuat dalam diri mereka dan mewujud-nyatakan kebencian mereka dengan menyalibkan Yesus Kristus yang tidak bersalah. Kemudian Salib Kristus bukan lagi dilihat sebagai kutukan, tetapi justru sebagai tanda kemenangan. Dia yang benar, disalibkan dan buah dari penderitaan dan darah orang benar adalah kemenangan. Lewat Salib, Yesus sudah membawa kemenangan. Bagi kita yang mengimani Kristus, Salib sudah diartikan sebagai lambang kemenangan.

Saudara-saudari… Dalam  hidup kadang kita juga alami keterpurukan, dikianati dan disakiti. Lewat penderitaan itu tanpa disadari Tuhan memberi kita berkat berlimpah.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu memberi kita kesabaran dan kekuatan. Di kala kita menderita, pandanglah Salib Kristus. Kristus tahu apa artinya penderitaan karena Dia sendiri sudah mengalaminya. Mungkin penderitaan kita tidak seberapa dibandingkan dengan penderitaan Kristus.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.