Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Selasa: 12 Desember 2017, Mat. 18:12-14

Renungan Harian, Selasa: 12 Desember 2017, Mat. 18:12-14

Ilustrasi (Ist)/Wordpress

ETIAP orang yang kehilangan barang atau kelupaan SIM, dokumen yang penting, KTP, atau sertifikat tanah, tentu reaksi kemanusiaan pertama yang muncul adalah gusar, panik, dan berusaha menemukannya. Tidak ada seorang pun di antara kita yang masa bodoh atau tidak peduli bila terjadi kehilangan salah satu dokumen di atas. Demikian juga Allah. Dia merasa berbelas kasih dan berusaha untuk menemukan kembali setiap anak-Nya yang hilang. Allah tidak menghendaki kehilangan seorang pun dari anak-anak-Nya.

Bangsa Israel dalam perjalanan menuju Tanah Terjanji juga mengalami pergumulan batin yang hebat. Ada di antara mereka yang bahkan berpaling dan tidak setia terhadap Allah. Mereka melawan Allah dan melawan setiap pemimpin yang  memimpinnya. Mereka melakukan dosa. Allah menyebut mereka sebagai anak-anak yang hilang dalam perjalanan. Allah senantiasa berusaha untuk kembali menemukan mereka. Para nabi diutus untuk mewartakan pertobatan, Allah sebagai Bapa yang Maharahim terbuka untuk menerima dan mengampuni dosa mereka.

”Tenangkanlah hatimu Yerusalem dan serukan kepadanya, bahwa perhambaan sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni…Ada suara yang berseru-seru: persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan; luruskanlah di padang belantara, jalan raya bagi Allah kita!” (Yes. 40:2b-3)

Kedatangan Kristus membawa pengampunan. Seruan pertobatan terus dikumandangkan. Allah tetap pada pilihan sikap yang tidak berubah bahwa yang hilang dicari untuk ditemukan. Setiap insan manusia yang berdosa sangat berharga di mata Allah. “Demikian juga Bapamu yang di surga tidak mengehendaki supaya seorang pun dari anak-anaknya hilang” (Mat.18:14). Kitalah yang mesti terus berusaha untuk kembali kepada Allah bahkan kembali menemukan diri dan pertobatan kita kembali ke dalam rangkulan kasih sayang-Nya.

Ya Tuhan, aku bersyukur ata kerahiman-Mu. Aku sering menjadi orang yang lupa kembali ke dalam rangkulan kasih sayang-Mu. Semoga hidupku menjadi daya tarik banyak orang kembali kepada rangkulan kasih-Mu. Amin.

Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta.