Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Selasa: 27 November 2018, Luk. 21: 5-11

Renungan Harian, Selasa: 27 November 2018, Luk. 21: 5-11

Bait Allah di Yerusalem/Foto: Ilustrasi (Ist)

EMUJAAN terhadap hal-hal yang tampak memuaskan mata tidak bertahan untuk waktu yang lama. Peperangan di bumi telah membuktikan bahwa bangunan megah yang dipuja dalam hitungan menit telah hancur berantakan. Wajah manusia yang semula tampan dan cantik dikagumi dan dipuja juga lambat laun memudar. Kita pada akhirnya paham bahwa yang material-fisik bersifat sementara. Kalau demikian yang kita butuhkan adalah nilai, sistem, dan spirit yang berfungsi untuk menghadirkan kembali keindahan, keserasian, kedamaian, keagungan dan kemuliaan.

Yesus mengkritisi orang-orang zamannya dan para murid yang terlalu mengagumi bangunan Bait Allah. Yesus hendak mencerahkan pendengar bahwa yang terpenting dari bait Allah adalah Allah sendiri. Allah dan kehendak-Nya yang mesti dijadikan sebagai sentral hidup bangsa pilihan Allah. Yesus mengajak para murid untuk memberikan perhatian kepada Allah dan misi Allah untuk menyelamatkan manusia. Keselamatan manusia menjadi tujuan misi Allah. karen aitu, segala pewartaan, pastoral pelayanan dan tindakan belas kasih para murid mesti menjunjung tinggi martabat manusia dan menjadikan manusia sebagai subjek dan pusat dari warta keselamatan.

Ya Allah, tinggalah dalam diriku, barui hati dan pikiranku, agar kata-kata, sikap dan tindakanku menghadirkan kasih dan kebaikan-Mu sendiri bagi dunia. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2018