Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian Senin, 27 Maret 2017 (Yohanes 4: 43-54)

Renungan Harian Senin, 27 Maret 2017 (Yohanes 4: 43-54)

 

Tema:  Iman Dan Ketataatan Mendatangkan Kebahagiaan Dan Keselamatan

(Yohanes 4: 43-54)

 

Saudara-saudari…. Seorang Frater (Seminaris) sering mengeluh karena daya ingatannya sangat lemah. Katanya setiap kali sesudah belajar apa yang sudah dipelajarinya selalu cepat hilang dari ingatannya. Dia selalu berusaha untuk belajar rajin tetapi beberapa menit sesudah belajar apa yang sudah dipelajarinya cepat hilang dari ingatannya. Kemudian ia dianjurkan oleh orang yang dipercayainya, kalau boleh merobah metode belajar untuk membantu daya ingatannya. Caranya adalah membuat outline dan ringkaskan setiap mata kuliah dalam satu lembaran besar kemudian, kemudian lembaran besar itu digantungkan di samping tempat tidur atau di salah satu tempat yang strategis di dalam kamarnya supaya gampang dilihat. Keseringan melihat barang yang sama akan sangat membantu daya ingat. Metode belajar yang baru ini diterimanya dengan penuh kepercayaan. Ia kembali ke kamarnya, membuat out line dan meringkaskan semua mata kuliahnya lalu dilekatkannya dalam satu lembaran kertas yang besar. Kemudian ia gantungkan lembaran itu di samping tempat tidurnya. Setiap hari, sebelum dan sesudah tidur matanya selalu melihat lembaran itu dan apa yang ditulis di lembaran itu semua diingatnya.  Metode baru ini sungguh sangat membantu dia. Sejak ia menerapkan metode baru nilai ujiannya alami perubahan yang sangat baik.

Percaya pada pribadi yang menganjurkan  metode baru dan menjalankan metode baru itu  dengan setia sudah mendatangkan kebahagiaan dan kesuksesan baginya.

Saudara-saudari… Hari ini kita mendengar lewat Injil bahwa seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepadaNya lalu meminta supaya Ia datang menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Yesus tidak pergi mengunjungi anak yang sakit itu, tetapi Dia hanya berkata kepada pegawai istana: “Pergilah, anakmu hidup!” Sang pegawai istana percaya dengan sepenuh hati apa yang dikatakan Yesus dan langsung kembali ke rumahnya. Selagi ia masih di tengah jalan hamba-hambanya datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah dia, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup!”

Mengimani Kristus dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya mendatangkan kebahagiaan dan keselamatan. Kita bisa bayangkan kebahagiaan sang pegawai istana. Tadinya dia sangat cemas akan anaknya yang sakit. Kecemasannya mendorong dia untuk menemukan Kristus. Dia percaya bahwa Yesus akan melakukan sesuatu untuk anaknya. Dia dengan polos ungkapkan isi hatinya kepada Yesus dan dengan setia mengikuti apa yang dikatakan Yesus.

Saudara-saudari…. Marilah kita melakukan hal yang sama. Dekatilah Yesus secara pribadi dan ungkapkan isi hati kita dengan tulus kepadaNya.  Percayalah, bahwa Yesus Kristus akan selalu siap membantu kita. Jalankan apa yang dikatakan Yesus dengan setia. Kepercayaan dan ketaatan kita kepada-Nya akan mendatangkan kebahagiaan dan keselamatan bagi kita.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman kita dan menggerakkan hati kita untuk menjalankan perintah-Nya dengan setia.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita selalu. Amen

oleh: Rm Fredy Jehadin SVD