Beranda KATEKESE Santo Edmund : 20 November

Santo Edmund : 20 November

20 November, Bunda Maria, gereja katolik, gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Biasa XXXIII, Para Kudus, Para Kudus di Surga, rosario, santo Edmundus, Santo Raphael Kalimnmowski, Santa Elizabeth dari Hungaria, Santa Getrudis, Santa Rosa Philippine Duchesne, teladan kita, umat katolik, yesus kristus

EDMUND adalah seorang raja Inggris yang hidup pada abad kesembilan. Ia menjadi raja ketika usianya baru empatbelas tahun. Namun demikian, jabatan yang tinggi itu tidak menjadikannya congkak atau pun sombong. Sebaliknya, ia menjadikan Raja Daud -tokoh Perjanjian Lama- sebagai teladan hidupnya. Edmund berusaha untuk melayani Tuhan sebaik-baiknya seperti yang telah dilakukan Daud. Edmund bahkan menghafalkan mazmur-mazmur Daud di luar kepala. Mazmur adalah nyanyian puji-pujian indah kepada Tuhan yang ada dalam Kitab Suci.

20 November, katekese, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, Santa Edmund, santo santa, teladan kita, santo santa hari ini
Ilusrtrasi: yesaya.indocell.net

Raja Edmund memerintah dengan bijaksana, dengan menunjukkan belas kasihan kepada segenap rakyatnya. Ketika pasukan barbar Denmark menyerang negerinya, ia berperang melawan mereka dengan gagah berani. Pasukan musuh jauh lebih besar dan lebih kuat daripada pasukannya. Akhirnya, raja Inggris itu tertangkap. Pemimpin barbar bersedia menyelamatkan nyawanya jika ia setuju dengan beberapa syarat yang mereka ajukan. Tetapi, oleh karena persyaratan-persyaratan tersebut menentang negara dan agamanya, raja menolak. Raja dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan pernah menyelamatkan nyawanya dengan menghina Tuhan dan rakyatnya. Karena geram, pemimpin kafir itu menjatuhkan hukuman mati kepadanya. St. Edmund diikatkan ke sebatang pohon dan dicambuki dengan kejam. Raja yang kudus itu menerima siksaannya dengan sabar, sambil menyebutkan nama Yesus untuk memberinya kekuatan. Kemudian, para penyiksanya membidikkan panah-panah ke seluruh bagian tubuhnya. Para pemanah itu membidik dengan hati-hati agar tidak mengenai bagian tubuhnya yang vital, sehingga penderitaannya dapat diperpanjang. Pada akhirnya, St. Edmund dipenggal kepalanya. Raja Edmund meninggal pada tahun 870.

Devosi kepada St. Edmund sang martir menjadi demikian populer di Inggris. Banyak gereja didirikan untuk menghormatinya.

Sumber: yesaya.indocell.net

Inspirasimu : Santo Nerses ; 19 November