Beranda KATEKESE Santo Pammakius : 30 Agustus

Santo Pammakius : 30 Agustus

30 Agustus, Bunda Maria, gereja Katolik Indonesia, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Biasa XXI, Para Kudus, Para Kudus di Surga, rosario, Santa Helena, Santa Monika, Santa Teresa dari Yesus, Santa Yohana Delanoue, santo Agustinus, Santo Bartolomeus Rasul, Santo Bernardus, Santo Filipus Benizi, Santo Monika, Santo Pammakius, Santo Paus Pius X, santo santa, Santo Simforianus, Santo Yohanes Eudes, Santo Yohanes Pembaptis, Santo Yosef dari Calasanz, teladan kita, umat katolik

Pammakius adalah seorang awam Kristiani terpandang yang hidup pada abad keempat. Sewaktu ia masih seorang pelajar, ia bersahabat dengan St Hieronimus. Mereka tetap menjalin persahabatan sepanjang hidup mereka dan terus saling membina hubungan baik. Isteri Pammakius adalah Paulina, puteri kedua St Paula, seorang sahabat St Hieronimus yang lain. Ketika Paulina wafat pada tahun 397, St Hieronimus dan St Paulinus dari Nola menulis surat yang amat menyentuh hati penuh simpati, dukungan dan janji doa. Pammakius patah semangat karena kematian isterinya. Ia melewatkan sepanjang sisa hidupnya dengan melayani di rumah singgah yang didirikannya bersama St Fabiola.

Ilustrasi: catholic.org

Di sana, para peziarah yang datang ke Roma disambut baik dan dibantu. Pammakius dan Fabiola dengan senang hati menerima dan bahkan mengutamakan mereka yang miskin, sakit dan cacat. Pammakius yakin bahwa isterinya yang telah meninggal dunia menyertainya sementara ia melakukan karya-karya belas kasih. Paulina dikenal karena kasihnya kepada mereka yang miskin papa dan menderita. Suaminya percaya bahwa melayani mereka merupakan cara terbaik untuk menyampaikan penghormatan dan kasih kepada isterinya.

St Pammakius jauh terlebih lemah lembut dalam perkataan dan perbuatan dibandingkan St Hieronimus yang pemarah. Kerap kali ia menasehati St Hieronimus agar memperhalus atau memilih kata-kata yang lebih lembut, tetapi St Hieronimus biasa mengabaikannya. Sebagai contoh, seorang bernama Jovinian mengajarkan suatu kesalahan yang serius. Hieronimus menulis sebuah tulisan yang dengan keras membeberkan kesalahan-kesalahan Jovinian.

Pammakius membaca tulisan itu dan menyampaikan saran-saran baik untuk mengganti kata-kata yang terlalu keras. St Hieronimus berterima kasih kepada sahabatnya atas perhatiannya, tetapi ia tidak melakukan koreksi. Pammakius juga berusaha menengahi suatu perselisihan antara sahabatnya St Hieronimus dengan seorang bernama Rufinus. Tetapi tampaknya Pammakius tak dapat menggerakkan Hieronimus untuk bersikap lebih lembut dalam menangani orang atau masalah ini.

Santo Pammakius mempunyai sebuah gereja di rumahnya. Sekarang gereja itu menjadi Gereja Passionis Santo Yohanes dan Paulus. St Pammakius wafat pada tahun 410 pada waktu kaum Goths mengambil alih kekuasaan di Roma. St Pammakius tahu bagaimana menjadi seorang sahabat sejati. Ia seorang yang sportif dan jujur. Kita dapat mohon padanya untuk membantu kita menjadi sahabat sejati bagi teman-teman kita sebagaimana diteladankannya.

Sumber: yesaya.indocell.net

Inspirasimu: Santo Yohanes Pembaptis : 29 Agustus