Beranda KATEKESE Santo Peregrinus : 01 Mei

Santo Peregrinus : 01 Mei

01 Mei, katekese, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, Santo Paus Pius V, Santo Paschasius Radbertus, Santa Katarina dari Siena,Santo Peregrinus, Santo Santa, Teladan Kita, Santa Gianna Francesca Beretta, Bunda Maria, Rosario, Katekese, Para Kudus, Katolik

PEREGRINUS Laziosi lahir sekitar tahun 1260. Ia adalah putra tunggal dari keluarga bangsawan Laziosi di kota Forlì, Italia utara. Masyarakat kota Forli saat itu sedang terpecah atas dua kelompok;  sebagian setia kepada bapa suci di Roma dan sebagian lagi adalah para anti paus yang ingin menghancurkan Gereja Katolik.  Peregrinus dan keluarga Laziosi adalah pendukung setia dari kelompok anti paus.

Pada tahun 1283 Paus Martinus IV mengutus St.Filipus Benizi, Pemimpin biara Servite, untuk mencoba mendamaikan masyarakat Forli yang sedang terpecah itu.  Ketika Filipus mencoba untuk berkhotbah di Forlì, ia diserang oleh Peregrinus yang saat itu baru berusia delapan belas tahun. Santo Filipus ditinju hingga roboh oleh Peregrinus. Orang kudus ini tidak melawan. Ia bangkit kembali; menatap Peregrinus dengan penuh kasih dan berkata :  “Engkau boleh meninju pipiku yang sebelah lagi…”.

01 Mei, katekese, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, Santo Paus Pius V, Santo Paschasius Radbertus, Santa Katarina dari Siena,Santo Peregrinus, Santo Santa, Teladan Kita, Santa Gianna Francesca Beretta, Bunda Maria, Rosario, Katekese, Para Kudus, Katolik

Sikap Santo Filipus ini seketika mencairkan kekerasan hati Peregrinus. “Belum pernah aku menjumpai orang seperti dia ini”, kata Peregrinus dalam hatinya.  Dengan wajah terkesima ia jatuh berlutut di hadapan Santo Filipus Benizi dan memohon ampun atas perlakuan kasarnya itu. Dan Santo Filipus pun memaafkannya.  Walau santo Filipus kemudian dengan kasar diusir keluar kota oleh massa anti paus;  namun kesuciannya itu telah merasuki jiwa Peregrinus.  Semenjak kejadian itu Peregrinus Laziosi bertobat. Ia bertekad untuk menjalani hidup baru yang lebih religious  dalam doa dan matiraga.  Rahmat Tuhan semakin kuat mempengaruhi hidupnya; hingga suatu hari, Bunda Maria menampakkan diri kepada Peregrinus. Bunda menyuruh Peregrinus pergi ke kota Siena dan masuk biara.  Atas petunjuk Bunda Maria Peregrinus pergi ke Biara Servite Santa Maria di kota Sienna. Disana; dengan tangan terbuka dan dengan penuh kasih ia disambut oleh seorang kudus yang dulu pernah ia aniaya;  Santo Filipus Benizi.

Dengan hati yang dipenuhi penyesalan akan sikapnya dimasa lalu, Peregrinus menjalani kehidupan dalam biara dengan tenggelam dalam doa, matiraga dan dengan tekun belajar.  Beberapa tahun kemudian ia pun ditahbiskan menjadi seorang imam dari ordo Servite.   Peregrine  kemudian dikirim kembali ke Forlì, kota kelahirannya. Disana ia kemudian mendirikan sebuah biara  Servite dan menjadi terkenal karena khotbah-khotbahnya dan karena kesucian hidup serta pengabdiannya kepada orang sakit dan kaum miskin.

01 Mei, katekese, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, Santo Paus Pius V, Santo Paschasius Radbertus, Santa Katarina dari Siena,Santo Peregrinus, Santo Santa, Teladan Kita, Santa Gianna Francesca Beretta, Bunda Maria, Rosario, Katekese, Para Kudus, Katolik

Banyak mujizat kemudian dilaporkan dilakukan oleh Santo Peregrinus. Dikisahkan bahwa ia pernah secara ajaib menggandakan gandum dan anggur pada saat terjadi masa kekurangan bahan pangan yang parah di Forli.  Pada suatu hari Peregrinus jatuh sakit. Ia diserang penyakit kanker pada kakinya. Dokter yang merawatnya menganjurkan agar kakinya diamputasi demi menyelamatkan nyawanya. Pada malam sebelum hari operasi, sebelum ia tidur malam, Peregrinus berdoa dengan khusuk kepada Tuhan Yesus  yang tersalib. Tanpa disadarinya tiba-tiba saja ia telah jatuh tertidur dan bermimpi.  Dalam mimpinya, ia melihat Yesus mengulurkan tanganNya dari atas salib dan menyentuh kakinya yang sakit itu. Ketika bangun dari tidur, didapatinya kakinya sudah sembuh.  Dokter yang datang pada keesokan harinya tidak lagi menemukan adanya tanda-tanda kanker pada kaki Santo Peregrinus. Segera saja berita tentang penyembuhan ajaib ini menyebar di seluruh kota.

Banyak orang kemudian datang untuk memohon berkat doa dan nasihatnya. Santo Peregrinus akan  selalu memberkati dan mendokan mereka; serta  memberikan nasihat yang sederhana namun sangat bijaksana. Orang-orang kemudian menyebutnya sebagai  “Malaikat Penasihat yang Baik “. Mereka begitu bersyukur atas kehadirannya ditengah-tengah mereka.

Selama 62 tahun kemudian ia berkarya dengan penuh semangat dan diperkuat oleh kehidupan doa dan matiraga yang mendalam.  Orang suci ini tutup usia pada sekitar tahun 1345 ketika ia berusia 85 tahun. Ribuan orang dari segenap penjuru Italia utara, dari  kota dan desa datang untuk memberikan penghormatan terakhir baginya. Beberapa pelayat yang sakit dilaporkan mengalami mujizat penyembuhan saat mengikuti upacara penguburan Santo Peregrinus.

Santo Peregrinus adalah Santo pelindung bagi para penderita penyakit yang sulit untuk disembuhkan seperti Kanker, AIDS dan lain-lain. Para penderita kanker banyak yang berdoa Novena memohon kesembuhan dengan perantaraannya;  dan secara luar biasa banyak diantara mereka yang disembuhkan.