Home BERITA Serah Terima PAUD Mawaddah di Mamuju

Serah Terima PAUD Mawaddah di Mamuju

Katekese, Katolik, , Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Yesus Juruselamat, Yesus Kristus, Perlindungan anak, Caritas Indonesia, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Perlindungan Anak di Situasi Darurat, Keluarga, Darurat Kebencanaan
Foto bersama Direktur Caritas Makassar, Manajer Program, Kepala Desa, Sekretaris Camat, Kepala UPTD Pendidikan dan tenaga pengajar. Doc: Caritas Indonesia

MIRIFICA.NET – Bela rasa Gereja bagi masyarakat terdampak bencana senantiasa dilandasi Kasih terbuka dan tidak dibatasi oleh kesamaan agama, kepercayaan dan ras. Bantuanpun diupayakan untuk sedapat mungkin menjangkau bidang-bidang kehidupan dasar yang sangat dibutuhkan.

Terdorong oleh prinsip ini, Jaringan Nasional Caritas Indonesia secara khusus bersama Caritas Keuskupan Agung Makassar dan didukung penuh Caritas Australia, ketika membantu masyarakat Mamuju, Sulawesi Barat yang terdampak Bencana Gempa Bumi, tidak lupa memberi perhatian pada bidang pendidikan masyarakat terutama Pendidikan Anak Usia Dini.

Caritas membangun gedung untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Rantedoda, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. Caritas mendukung Konsep PAUD yang kalau sedikit melihat ke belakang kurang lebih terinspirasi pada taman bermain (Kindergarten) untuk anak-anak di Jerman, yang dibangun  Friedrich Wilhelm August Fröbel, tahun 1840.  Bagi Friedrich, anak-anak pada usia dini, selayaknya tunas tumbuh-tumbuhan yang perlu dijaga dan dipelihara dengan perhatian yang sungguh, termasuk membiarkan mereka bergembira dan bermain bersama. Pendidikan pada anak usia dini, juga diperkenalkan oleh para missionaris yang tiba di Indonesia pada abad ke 18 hingga masa kolonial Belanda. Belajar dari pemikiran Fröbel, sepulangnya dari masa pengasingan di Belanda, Ki Hajar Dewantoro mendirikan Taman Lare atau Taman Anak (Kindertuin) dan merumuskan konsep pendidikan anak usia dini dengan memberi kebebasan yang luas selama tidak ada bahaya yang mengancam, mendorong anak untuk berkembang, dan memberikan contoh atau teladan perilaku.

Katekese, Katolik, , Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik, Yesus Juruselamat, Yesus Kristus, Perlindungan anak, Caritas Indonesia, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Perlindungan Anak di Situasi Darurat, Keluarga, Darurat Kebencanaan
Pelaksanaan Serah Terima PAUD. Doc: Caritas Indonesia

Dengan penuh kesadaran akan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini, lengkap dengan fasilitas belajarnya, Caritas dalam program AO2021/007 membangun gedung PAUD dengan sarana belajarnya dan sudah diserahkan kepada penerima manfaat Januari tahun 2022. Acara serah terima dihadiri para tokoh masyarakat seperti bapak Jaharuddin, SIP (Sekretaris Camat, Kec. Tapalang), Yusuf Rahman (Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kec. Tapalang), Asmil (Kepala Desa Rantedoda), Abdullah (Ketua Komite PAUD Mawaddah), para guru, dan beberapa perwakilan murid.

Mengomentari usaha Caritas membangun PAUD ini, Direktur Caritas Keuskupan Agung Makassar, Rm. Bernard Cakra Arung Raya mengatakan, “Caritas bekerja secara terbuka dan tidak membeda-bedakan ras, agama, suku dan atau golongan.  Dana pembangunan ini berasal dari orang-orang yang berkehendak baik dan ingin berbelarasa bersama masyarakat. Usaha Caritas ini boleh terlaksana berkat Kerjasama yang baik dari semua pihak, khususnya pemerintah Desa Rantedoda. Karena itu atas nama Caritas kami juga berterima kasih atas peran dari masyarakat dan pemerintah desa.”

Sementara itu, Suhara, seorang tenaga pendidik PAUD, mewakili teman-temannya mengekspresikan rasa terima kasihnya: “Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Caritas.  Kami tidak menyangka akan mendapatkan bantuan berupa gedung PAUD yang baru dan dilengkapi dengan alat-alat peraga yang memadai serta tempat bermain di luar”.

Menutup ungkapan kegembiraan dan rasa syukur atas terlaksananya program pembangunan ini, Asmil, Bapak Kepala desa Rantedoda menyampaikan banyak terima kasih kepada Caritas bukan hanya untuk pembangunan gedung PAUD tetapi juga atas bantuan dan pendampingan Caritas kepada kelompok tani di desa yang dipimpinnya. Bapak Asmil sungguh bersyukur ada pendidikan anak usia dini di kampungnya karena ia sungguh menyadari: “Usia dini sungguh masa yang amat berharga untuk mulai mengenal nilai-nilai kearifan sosial-budaya, etika, dan moral”. Bapak kepala desa mengingatkan pendidikan anak harus dimulai dari keluarga kemudian di tempat pendidikan seperti PAUD. Karena itu tenaga pendidik dan orang tua harus bekerja sama dengan baik, agar Pendidikan Anak-anak Usia Dini dapat berhasil baik.