Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Setelah Fidel: Bagaimana Masa Depan Hak Asasi Manusia di Kuba?

Setelah Fidel: Bagaimana Masa Depan Hak Asasi Manusia di Kuba?

JAKARTA,MIRIFICA.NEWS – Jangan berharap terjadi perubahan radikal di Kuba, demikian kata para pengamat.

Perbaikan dalam soal penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)  akan terus dilakukan pasca kematian Fidel , tetapi hal itu akan memakan waktu cukup lama, kata para pengamat sesaat setelah Castro menghembuskan nafas terakhirnya di usia 90.

Sebagaimana sejarah memperlihatkan, kematian para pemimpin revolusioner telah menimbulkan berbagai dampak berbeda dalam perjalanan waktu di kemudian hari.

“Jika kematiannya  terjadi 15 tahun yang lalu itu akan menjadi cerita yang berbeda, tapi Castro melakukan segala sesuatu yang  perlu ia lakukan untuk memastikan bahwa tiraninya akan terus setelah dia pergi,” kata Alberto de la Cruz, seorang editor yang dikenal anti Castro.

Melalui media online babalublog.com, Cruz mengatakan, “Itu sebabnya orang perlu tahu bahwa transisi kekuasaan dari Castro ke adiknya [Raul Castro] merupakan sebuah transisi yang sudah merasuk jauh ke anak-anak dan cucu-cucu dan kerabat. Jika [Fidel] meninggal 20 tahun yang lalu, ketika ia tidak akan membiarkan ada orang lain memiliki kekuatan, akan ada kekosongan besar.”

Pendapat serupa disampaikan pula oleh mantan pejabat Departemen Luar Negeri Edward G. Stafford yang memperkirakan tidak akan ada perubahan radikal pasca kematian Castro. “Saudaranya akan melanjutkan kebijakan,” kata Stafford. “Apakah akan ada pelonggaran bertahap kontrol negara dari setiap aspek kehidupan masyarakat?” Jangan mengharapkan perubaha dalam semalam. Problem Raul adalah ia memiliki kekuasaan besar (politbiro) dan negara dikuasai oleh orang-orang yang telah lama merasa nyaman serta tidak tertarik pada agenda perubahan ekonomi yang dikehendaki oleh mayoritas warga.

========

Sumber: aleteia.org

Kredit Foto: Sven Creutzmann/Mambo/aleteia.org